A Mild Live Wanted 2012, Segera Di Gelar

Rabu, 28 Maret 2012
Nama A Mild Live Wanted tentunya sudah tidak asing di telinga. Dari ajang kompetisi tahunan ini, sudah ada nama besar D Masiv dan Geisha. Tahun ini, acara yang sama digelar lagi dengan konsep berbeda.


Livia Yosetya, brand manager A Mild, menegaskan event ini adalah bentuk nyata komitmen mereka untuk memajukan industri musik Indonesia, "Harapan kami adalah dapat menjadi awal bagi band baru berbakat untuk menunjukkan kreativitas mereka dalam bermusik. Kami memberikan pembekalan mengenai industri musik kepada komunitas musik dan calon peserta. Diharapkan rangkaian aktivitas ini dapat membantu band baru berbakat agar siap meraih sukses besar," tuturnya.

Perbedaan Live Wanted dari tahun-tahun sebelumnya adalah adanya 3 music director untuk tahun ini. Selain itu juga ada roadshow setelah sebelumnya melalui prosedur yang sama dengan tahun-tahun sebelumnya, yaitu CD sample dan regional selection.

Di antaranya, masih ada jadwal Wanted Sharing Session, Wanted Selection, Wanted Camp, Wanted Final Selection. Di bagian Wanted Regional Selection, masing-masing pemenang akan menerima sertifikat dan plakat serta uang 5 juta Rupiah, 2 juta Rupiah, dan 1 juta Rupiah untuk juara 1, 2, dan 3.

Sementara untuk seleksi final, hadiah pun bertambah besar. Juara 1 berhak mendapat sertifikat dan plakat, uang sejumlah 30 juta Rupiah, serta pembuatan satu album dan video klip. Juara 2 akan mendapatkan sertifikat dan plakat, serta uang 20 juta Rupiah. Juara 3, berhak atas sertifikat dan plakat ditambah uang 15 juta Rupiah. Ada pun 6 finalis lainnya yang juga lolos ke 10 Besar masing-masing memperoleh sertifikat, plakat, dan uang sebesar 5 juta Rupiah.

Ibu Acin dari Musica Studio pun mengaku bangga bisa terlibat lagi dalam event ini, "Merupakan kebanggaan bagi kami, kembali bekerjasama dengan A Mild Live Wanted, dalam proses rekaman album para pemenang Wanted 2012," ujarnya.

Wanita setengah baya ini melihat acara Wanted Sharing Session baik karena bisa membantu mematangkan sebuah band, tak hanya dalam hal rekaman musik. Ia pun menegaskan tugasnya adalah mencari band yang bagus, berkualitas dan bisa dijual, "Tapi kalau misalkan kita ketemu yang bagus, kami akan mencoba memberi masukan. Berusaha tidak intervensi," tutupnya.

Sumber

Lirik Lagu In The Name Of God - Dream Theatre

How can this be?

Why is he the chosen one?

Saint gone astray,

With a scepter and a gun.

Learn to believe

In the mighty and the strong.

Come bleed the beast

Follow me it won't be long.


Listen,

When the prophet

Speaks to you.

Killing

In the name of God.

Passion

Twisting

Faith into

Violence.

In the name of God.


Straight is the path,

Leading to your salvation.

Slaying the weak,

Ethnic elimination.

Any day,

We'll all be

Swept away.

You'll be saved

As long as

You obey

Lies,

Tools of the devil

Inside,

Written in Holy

Disguise.

Meant to deceive and

Divide us all.


Listen,

When the prophet

Speaks to you.

Killing

In the name of God.

Passion

Twisting

Faith into

Violence.

In the name of God.


Blurring the lines

Between virtue and sin,

They can't tell

Where God ends,

And mankind begins.


They know no other

Life but this.

From the cradle

They are claimed.


Listen,

When the prophet

Speaks to you.

Killing

In the name of God.

Passion

Twisting

Faith into

Violence.

In the name of God.


Hundreds of believers,

Lured into a doomsday cult.

All would perish

In the name of God.


Self-proclaimed messiah,

Led his servants

To their death.

Eighty murdered

In the name of God.


Forty sons and daughters,

Unconsenting plural wives,

Perversions

In the name of God.


Underground religion,

Turning toward

The mainstream light,

Blind devotion

In the name of God.


Justifying violence,

Citing from the Holy Book,

Teaching hatred

In the name of God.


Listen,

When the prophet

Speaks to you.

Killing

In the name of God.

Passion

Twisting

Faith into

Violence.

In the name of god

Lirik Lagu Adele - Someone Like You


I heard
That you're settled down
That you
Found a girl
And you're
Married now

I heard
That your dreams came true.
Guess she gave you things
I didn't give to you

Old friend
Why are you so shy?
Ain't like you to hold back
Or hide from the light

I hate to turn up out of the blue uninvited
But I couldn't stay away, I couldn't fight it.
I had hoped you'd see my face and that you'd be reminded
That for me it isn't over

Never mind
I'll find someone like you
I wish nothing but the best for you too
"Don't forget me," I begged
"I'll remember," you said
"Sometimes it lasts in love
But sometimes it hurts instead."
Sometimes it lasts in love
But sometimes it hurts instead,
Yeah.

You know how the time flies
Only yesterday
It was the time of our lives
We were born and raised
In a summer haze
Bound by the surprise
Of our glory days

I hate to turn up out of the blue uninvited
But I couldn't stay away, I couldn't fight it.
I had hoped you'd see my face and that you'd be reminded
That for me it isn't over.

Never mind
I'll find someone like you
I wish nothing but the best for you too
"Don't forget me," I begged
"I'll remember," you said
"Sometimes it lasts in love
But sometimes it hurts instead."

Nothing compares
No worries or cares
Regrets and mistakes
They are memories made.
Who would have known
How bittersweet this would taste?

Never mind
I'll find someone like you
I wish nothing but the best for you too
"Don't forget me," I begged
"I'll remember," you said
"Sometimes it lasts in love
But sometimes it hurts instead"

Never mind
I'll find someone like you
I wish nothing but the best for you too
"Don't forget me," I begged
"I'll remember," you said
"Sometimes it lasts in love
But sometimes it hurts instead"

Sometimes it lasts in love
But sometimes it hurts instead

Bengkulu Juga Punya Band Polisi

Tidak hanya berkecimpung dalam tugas keseharian, Direktorat Sabhara Polda Bengkulu juga mengembangkan jiwa seni dan kreativitas anggota sembari melaksanakan tugas pokoknya.



SABHARA BAND namanya. sebuah grup band lokal yang berawal dari para Brigadir remaja yang hobi memainkan alat musik sehingga menjadi ide dari AKBP SANDY LAWALATA untuk membentuk mereka dalam sebuah kelompok dan menamakan grup ini dengan SAMAPTA band.



Seiring dengan berjalannya Reformasi dan Birokrasi Polri, nama kesatuan SAMAPTA diubah kembali menjadi SABHARA. untuk itu SAMAPTA BAND juga mengupdate nama dan merubahnya menjadi SABHARA BAND yang merupakan saran dari Direktur Sabhara Polda Bengkulu saat ini yaitu Kombes Pol H. M AGUS RIA IRIAWAN.

SUDAH MANGGUNG KEMANA-MANA
ya, itu lah sebutan kebanggaan yang dapat disebutkan. Sabhara band ini sudah jadi langganan jika ada acara di lingkungan polda Bengkulu, acara Police goes to campus hingga acara amal dan perayaan Bhayangkari

sumber

Sejarah Singkat Brigadir Band

BRIGADIR BAND adalah sebuah grup band yang diambil dari nama sebuah perkumpulan dari anggota perintis yang berpangkat brigadir dari satuan DIREKTORAT SABHARA Polda Sulteng, yang bermarkas di Paboya. Band ini terbentuk atas kreasi dan inisiatif anggota Sabhara untuk menghilangkan kejenuhan dalam melaksanakan tugas penegakan hukum.sebagai sarana komunikasi dengan masyarakat dan mempromosikan kegiatan personil Polda dalam keseharian dan waktu tertentu, sehingga pada tanggal 16 Februari 2011 terbentuk grup Band, awalnya grup band ini bernama Ontis Band, karena nama ini kurang mempunyai makna sehingga oleh AKBP Utoro Saputro SST.MK.SH nama band diganti dengan nama BRIGADIR BAND.



Grup band ini di awaki oleh 7 orang diantaranya BRIPDA.A.AKSAM dan BRIPTU FAIZAH SANGADJI Pada Vokal, BRIPDA ERYK pada Drummer, BRIPDA.DARSON pada Keyboard, BRIPDA MIRWAN pada Guitar 1, BRIPDA.ANDHIKA pada Guitar 2, BRIPDA.IRWIN pada Basis, berikut lagu-lau BRIGADIR BAND antara lain, Pancasila Dijiwaku, Satukan Perdamaian, Teman Sejati, Dan lain-lain.

Kami para personil  BRIGADIR BAND Merasa sangat bersyukur karena dengan lahirnya grup Band ini semua pihak ikut mendukung dan mensupport kami, bahkan KAPOLDA SULTENG BRIGJENPOL Drs. DEWA PARSANA, M.Si, telah mendukung kami dengan menyediakan seperangkat alat Band, sebagai alat latihan dan yang menjadi sebagai manager BRIGADIR BAND adalah KABAG BINKAR AKBP UTORO SAPUTRO. SST.MK.SH dan juga yang sebagai Koreografi band ini adalah KAYANMA KOMPOL BANGUN ISWORO, SH.

semoga terbentuknya band ini bisa memberikan inspirasi buat para pendengar atau pencinta musik ditanah air.khususnya di Kota Palu, Dan juga semoga lagu-lagu kami bisa diterima,baik oleh seluruh warga masyarakat. 

sumber

Brigadir Band Lolos Audisi untuk Rekaman Di Jakarta

Tujuh personel Polda Sulawesi Tengah mengikuti audisi band yang dilakukan Abdee Slank di Palu, Senin (26/3) , dan mendapatkan sambutan meriah dari penonton.



Polisi yang tergabung dalam grup band Brigadir ini menampilkan dua buah lagu hasil ciptaan sendiri.
Lagu pertama yang berjudul Pancasila di Dadaku dinyanyikan oleh Bripda Ardi, sedangkan lagu kedua berjudul Akhir Cinta dilantunkan oleh Briptu Faisah yang merupakan personel wanita satu-satunya.

Meski Kota Palu diguyur hujan saat lagu kedua dinyanyikan, para penonton yang berada di lapangan Rajawali 28 tetap antusias menyaksikan para polisi itu menyelesaikan aksi panggungnya.

Bripda Ardi sebelum beryanyi mengatakan, keikutsertaan grup Brigadir adalah sekaligus untuk lebih memperkenalkan polisi kepada masyarakat terutama kaum muda.

"Kita juga sama dengan peserta audisi yang lain, tidak ada perbedaan di antara kita," katanya.
Menurut dia, polisi juga memiliki rasa cinta dan seni yang dikemas dalam bentuk hiburan. "Jadi, tidak selalu akrab dengan kekerasan atau suatu pengamanan," katanya.

Dia mengaku hanya menyalurkan bakat bermusiknya agar terus berkembang. "Syukur-syukur bisa masuk dapur rekaman," katanya. Pada audisi saat itu terdapat tujuh grup band yang bersaing untuk diambil satu grup dan kemudian diorbitkan di Jakarta.

Abdee Slank mengatakan audisi grup band itu terbuka untuk siapa saja yang berumur 13 tahun hingga 21 tahun.

Audisi itu hanya berlaku untuk pemuda berbakat yang ada di Sulawesi Tengah. Hal ini dikarena Abdee Slank berasal dari Donggala, kabupaten tertua di Sulawesi Tengah.

Musisi bernama lengkap Abdi Negara ini mengaku telah berburu bakat musisi muda di kampung halamannya sejak akhir 2011.

Para peserta audisi sebelumnya mengirim contoh rekaman dalam kepingan CD dan selanjutnya diseleksi Abdee di Jakarta di sela-sela kesibukannya bersama grup Slank.

Perburuan Abdee itu disahuti oleh puluhan grup band, namun yang berhak mengikuti audisi setelah melalui seleksi hanya belasan grup saja.

Pria yang lahir di 28 Juni 1968 ini yakin ada salah satu grup band asal Sulawesi Tengah yang berhak dan layak rekaman di Jakarta. "Segala fasilitas dan akomodasi di Jakarta kami tanggung," kata Abdee didampingi Erick Tamalagi yang juga dewan juri audisi.

Sejarah The Mercys Band (1965)

Selasa, 27 Maret 2012
The Mercy�s didirikan tahun 1965 di Medan dengan anggota awal Erwin Harahap, Rinto Harahap, Rizal Arsyad (Mantan suami Iis Sugianto), Reynold Panggabean (Mantan suami Camelia Malik) dan Iskandar dibawah pimpinan Rizal Arsyad.



Tapi ketika ada undangan untuk show di Penang, Malaysia pada tahun yang sama Iskandar mengundurkan diri, karena kuliahnya di Fakultas Kedokteran tidak mengizinkannya untuk meninggalkan bangku kuliah. P

osisinya lalu digantikan oleh Charles Hutagalung. Lengkapnya setelah itu pemain The Mercy�s adalah Erwin Harahap (Gitar Melody), Rinto Harahap (Gitar Bass), Rizal Arsyad (Gitar Rhythm), Reynold Panggabean (Drum) dan Charles Hutagalung (Keyboard, Organ).

Pada tahun 1972, The Mercy�s hijrah ke Jakarta dan masih tampil di beberapa kelab malam, membawakan lagu-lagu yang mereka ciptakan sendiri. Setelah di Jakarta, barulah Albert Sumlang (Saxophone) bergabung, kemudian The Mercy�s merekam album pertama mereka di REMACO dengan lagu-lagu TIADA LAGI (Charles H), HIDUPKU SUNYI (Charles.H), BAJU BARU (Charles.H), UNTUKMU (Charles.H), LOVE (Rinto.H), DI PANTAI (Charles.H), BEBASKANLAH (Charles.H), UNTUKKU(Charles.H), WOMEN (Rinto.H), KURELA DIKAU KASIH (Reynold.P), KISAH SEORANG PRAMURIA (Albert Sumlang). Album perdana inilah yang mengangkat nama The Mercy�s dengan lagu TIADA LAGI di blantika musik Indonesia.

Sejak itu The Mercy�s menjadi sebuah group yang menjadi idola masyarakat. Band ini sempat menjadi idola anak muda tahun 1970-an, dengan rambut gondrong, celana lebar diujungnya yang biasa �menyapu� jalan. Lagu TIADA LAGI menjadi Hit dimana-mana.

Ketika grup ini memutuskan untuk memasuki dunia rekaman, The Mercy�s pada saat itu dipimpin oleh Erwin Harahap, karena Rizal Arsyad harus meneruskan sekolahnya di Jerman. Tercatat sudah 30 Album yang dihasilkan The Mercy�s mulai dari album Pop, Keroncong dan Rohani.

Sejarah Koes Plus

Koes Bersaudara yang awalnya bernama Koes Brothers atau Brother of Koes berdiri pada 1960 diperkuat Tonny Koeswoyo, Nomo Koeswoyo, Yon Koeswoyo, dan Yok Koeswoyo. Sebuah grup musik yang melahirkan lagu lagu yang sangat populer seperti �Bis Sekolah�, �Di Dalam Bui�, �Telaga Sunyi�.


Satu anggota Koes Bersaudara, Nomo Koeswoyo keluar dan digantikan Murry sebagai drummer. Walaupun penggantian ini awalnya menimbulkan masalah dalam diri salah satu personalnya yakni Yok yang keberatan dengan orang luar. Nama Bersaudara seterusnya diganti dengan Plus, artinya plus orang luar: Murry.

Koes Plus adalah grup musik Indonesia yang dibentuk pada tahun 1969 sebagai kelanjutan dari grup Koes Bersaudara yang dibentuk pada tahun 1960. Grup musik yang terkenal pada dasawarsa 1970-an ini sering dianggap sebagai pelopor musik pop dan rock �n roll di Indonesia. Sampai sekarang, grup musik ini kadang masih tampil di pentas musik membawakan lagu-lagu lama mereka, walaupun hanya tinggal dua anggotanya (Yon dan Murry) yang aktif.

Lagu-lagu mereka banyak dibawakan oleh pemusik lain dengan aransemen baru. Sebagai contoh, Lex�s Trio membuat album yang khusus menyanyikan ulang lagu-lagu Koes Plus, Cintamu T�lah Berlalu yang dinyanyikan ulang oleh Chrisye, serta Manis dan Sayang yang dibawakan oleh Kahitna.

The Tielman Brothers

The Tielman Brothers adalah sebuah grup musik asal Indonesia. Musik mereka beraliran rock and roll, namun orang-orang di Belanda biasa menyebut musik mereka Indorock, sebuah perpaduan antara musik Indonesia dan Barat, dan memiliki akar di Keroncong.


The Tielman Brothers merupakan band Belanda-Indonesia pertama yang berhasil masuk dunia internasional pada 1950-an. Mereka adalah salah satu perintis rock and roll di Belanda. Band ini cukup terkenal di Eropa, jauh sebelum The Beatles dan The Rolling Stones.

Perjalanan musik The Tielman Brothers dimulai di Surabaya pada tahun 1945, dimana empat kakak beradik laki-laki dan seorang adik perempuannya, Jane, sering tampil membawakan lagu-lagu dan tarian daerah. Kemampuan musik mereka diturunkan dari sang ayah, Herman Tielman, seorang kapten tentara KNIL, yang sering bermain musik bersama teman-temannya dirumahnya di Surabaya.

Berawal dari ketertarikan Ponthon untuk memainkan contrabass yang diikuti saudara-saudaranya yang lain. Reggy mempelajari banjo, Loulou mempelajari drum, dan Andy mempelajari gitar. Penampilan pertama mereka pada acara pesta di rumahnya membuat teman-teman ayahnya kagum dengan membawakan lagu-lagu sulit seperti Tiger Rag dan 12th Street Rag.

Sejak saat itu mereka sering tampil di acara-acara pribadi di Surabaya. Tawaran tampil pun berdatangan dari berbagai daerah di Indonesia. Sampai pada akhirnya pada tahun 1957 mereka sekeluarga memutuskan untuk hijrah ke Belanda.

Boomerang Eksis Tanpa Roy Jeconiah

Masih ingatkah dengan band Boomerang? Sebuah band rock papan atas Indonesia asal Surabaya yang terkenal di era 90?an. Setelah eksis bermusik tiada henti sejak 18 tahun silam, akhirnya Boomerang memutuskan untuk vakum mulai pertengahan tahun 2010.


Pada tahun 2010 tersebut, vokalis Boomerang, Roy Jeconiah memutuskan untuk hengkang dari grup band rock yang populer akan tembang �Pelangi� ini. Setelah itu, sang gitaris Andy Franzzy juga mengundurkan diri. Perkara ini tidak membuat Boomerang untuk tidak eksis di dunia musik, mereka masih tetap siap untuk bermusik lagi.

Band yang sekarang beranggotakan Hubert Henry Limahelu (bass), Farid Martin (drum), dan Tommy (gitaris) telah mempersiapkan materi-materi untuk album Boomerang yang ke 10.

    �November kemarin kita workshop di Surabaya. Akan ada 8 lagu isinya tentang 2 tahun terakhir kita ini. Judulnya �Reboisasi�, semacam penghijauan lagi setelah 2 tahun ini kita gundul,� begitu ungkap Henry (bass)  dalam acara Radio Show TvOne, Selasa (20/3/2012) dini hari.

Henry nampaknya tidak ingin mencari vokalis baru yang dirasa kurang sreg, sehingga ia memilih untuk menjadi vokalis sekaligus basis di album Boomerang yang ke 10 ini. Henry berniat untuk mempertahankan personel lama.

Para Boomers, begitulah sebutan untuk penggemar setia Boomerang, juga kedua mantan personil Roy Jeconiah dan John Paul Ivan, sangat mendukung ketika Boomerang sempat memperkenalkan single baru mereka �Tetap Berdiri� dalam acara RadioShow TvOne.

    �Respect to Boomers everywhere, I love you all, rock on,� seru Roy Jeconiah, pemilik akun twitter @Jecovox ini.

Mengetahui hal ini, band yang dulu bernama Los Angels ini merasa senang dan terharu karena mereka masih disupport oleh teman-teman dan para Boomers.

    �Terharu dan bangga masih men-support kita, loyalitasnya benar-benar nggak bisa bayangkan kok betah banget sama Boomerang,� jelas Hubert Henry Limahelu.

Sejarah Ian Antono

Jusuf Antono Djojo atau yang biasa kita kenal sebagai Ian Antono adalah seorang gitaris dan penulis lagu. Lahir pada tanggal 29 Oktober 1950 di Malang, Indonesia.

 
Dia telah bekerjasama dengan banyak musisi seperti Anggun, Iwan Fals, Nicky Astria, Doel Sumbang, Gito Rollies, Ebiet G. Ade dan Ikang Fawzi. Namun dia lebih di kenal sebagai lead gitaris nya God Bless sejak tahun 1974.

Kolaborasi lain yang menonjol adalah bersama Gong 2000, yang bertahan stabil dari tahun 1991-1996. Ian Antono juga dikenal sebagai gitaris Rock pertama di Indonesia. Pada tahun 1999, Ian Antono di undang menghadiri event Formula-1 yang juga melakukan kolaborasi dengan G3 (Joe Satriani, Steve Vai dan seorang legenda Rock Jethro Tull.)

Masa kecil


Ian Antono dilahirkan di Malang, Jawa Timur. Awalnya dia tertarik untuk bermain drum dan mulai belajar memainkan drum pada tahun-tahun pertamanya. Namun kemudian, ketika dia mulai mendengarkan musik-nya The Shadow dia berubah pikiran dan mulai belajar bermain gitar.

Pengalaman Musik

Awalnya

Pada tahun 1970, Ian berangkat ke Jakarta dan bergabung dengan sebuah band sesi untuk Emilia Contessa dan Trio The King yang bernama Bentoel. Kemudian populariasnya terus meningkat yang membuatnya akhirnya bergabung dengan band nya sekarang, God Bless. Kebanyakan kehidupannya di habiskan sebagai musisi Bali dan memainkan orkestra Bali.

Karir Profesional

Langkah pertama Ian Antono memasuki karir sebagai musisi adalah ketika dia bergabung dengan band legendaris God Bless, bersama Ahmad Albar, Donny Fattah, Yockie S. , dan Teddy Sujaya. Bersama Ian Antono God Bless  merilis album Huma di atas bukit (1975), Cermin (1980), dan Semut Hitam (1989), dan berkat album-album ini juga lah nama Ian Antono melambung ke langit, karena pada saat itu musik rock belum bisa di terima di kalangan masyarakat Indonesia. Sehingga ketika God Bless menjadi pioneer di dunia rock Indonesia, Ian Antono  menjadi pembuka jalan bagi gitaris rock.

Setelah album terakhir (1989), Ian Antono memutuskan untuk membentuk band baru yang di beri nama Gong 2000, dan telah merilis tiga album, Timur (1991), Laskar (1994), Prahara (1996). Gaya permainannya sangat berbeda bila di bandingkan dengan saat dia bersama God Bless. Dengan Gong 2000 Ian mencoba memasukkan unsur musik Bali kedalam kebanyakan lagu-lagunya. Ini semua di ikuti dengan adanya 20 orang penari Bali di setiap penampilannya. Kemudian Ian memutuskan untuk bekerja sama kembali dengan God Bless pada tahun 1997, dan berkolaborasi dengan gitaris lain yaitu Eet Syahrani,dengan duo gitaris ini mempu menyedot perhatian para penikmat musik tanah air, walaupun album Apa kabar secara komersil bukanlah album yang sukses.

Selain sebagai Lead Gitaris di God Bless dan Gong 2000 Ian telah bekerjasama dengan artis-artis yang lain untuk penulisan lagu. Kebanyakan dari lagu-lagu yang di aransir oleh nya menjadi lagu-lagu hits saat itu.

Gitar


Selama karir profesionalnya Ian telah banyak menggunakan berbagai macam gitar dan dia sering gonta ganti gitar yang di pakainya, beberapa gitar yang biasa ia gunakan adalah Hamer, Kramer Tracer, Fender Stratocaster, Ibanez JEM 77, Washburn N-4, Gibson Les Paul Deluxe, Ovation Elite, Gibson Chat Atkins, Martin CMF, Martin EST 12 string dan Seagull. Kembali ke masa lalu, ketika Ian bertemu dengan Steve Vai di acara formula-1, Ian banyak blajar dari soundnya Vai dan oleh karena itu pulalah Ian punya gitar Ibanez JEM 77.

Sejarah Eet Syahrani

Nama lahir: Zahedi Riza Sjahranie
Lahir: 3 Februari 1962
Asal: Bandung, Indonesia
Genre: Instrumental rock Hard rock Progressive metal Progressive rock Heavy metal
Instrumen: Gitar
Tahun aktif: 1980 - sekarang Terkait dengan Edane, God Bless, Superdigi, Cynomadeus


Instrumen khusus:
Ibanez
Gibson SG
Cort KX Custom
Marlique GES Eet Sjahranie Signature Series

Eet Syahranie adalah salah seorang gitaris rock di Indonesia. Kelahiran Bandung. Mengikuti pendidikan musik di Music Institute & Technology (MI). Mempengaruhi banyak gitaris Indonesia dari segi tehnik bermain gitar rock.

Eet bergabung dengan banyak musisi di tahun 90an, seperti Super DiGi, WOW, dan lain sebagainya. Pada tahun 1990 membentuk group Cynomadeus (Cycle Neo Amadeus) bersama Iwan Madjid, Todung Pandjaitan, Fajar Satritama, dan Ary Safriadi. Disamping itu juga kontribusinya terhadap rekaman solo dari vokalis-vokalis di Indonesia seperti, Nicky Astria, Ita Purnamasari, Mel Sandy, Atiek CB, dan masih banyak lagi.

Setelah itu Eet mendapat tawaran untuk bergabung dengan super group God Bless, untuk menggantikan posisi gitaris Ian Antono. Membuahkan beberapa album yang diselesaikan hingga tour shownya ke seluruh Indonesia.

Eet Syahranie membentuk group EdanE. Hingga kini Eet Syahranie masih berlanjut dengan keberadaan Edane yang belakangan ini muncul dengan label Sony Musik indonesia. Eet Sjahranie selalu dihubungkan dengan kepiawaiannya memetik dawai gitar. Setelah Ian Antono, Eet disebut-sebut sebagai jawara gitar di tanah air. Imej itu memang layak disandangnya.

Terlebih ia kini menjadi salah satu gitaris grup rock Indonesia yang cukup disegani, EdanE. Dilahirkan di Bandung, 3 Februari 1952 dengan nama Zahedi Riza Sjahranie, anak ketujuh dari kedepan bersaudara ini mulai menyenangi musik saat menginjak usia 5 atau 6 tahun. Maklum kakak-kakanya sering memutar lagu-lagu barat, seperti Deep Purple, Jimi Hendrix, Led Zeppelin, The Beatles, hingga BeeGees.

Kendati diakuinya hal itu sedikit banyak mempengaruhi kepekaan rasanya dalam bermusik, bukan gara-gara itu yang menggugah hatinya belajar gitar. "Justru yang membuat saya mendalami musik karena melihat Koes Plus. Asyik banget melihat aksi panggung Yok atau Yon Koeswoyo," ujar Eet mengenang. Awalnya ia belajar gitar dengan seorang anak yang jadi yang juru parkir di depan sekolahnya di Samarinda Kalimantan Timur, tempat keluarganya bermukim saat itu.

Sehabis pulang sekolah, ia selalu mengajak sohib-sohibnya belajar gitar bersama. Sejak itu "secara alamiah saya belajar sendiri," tuturnya. Mulai dari lagu daerah, folksong, dangdut sampai lagu-lagu pop yang sedang populer saat itu ia coba untuk mencari akord-akordnya.

Di masa kecil, sesekali Eet sering diajak ayahnya, A Wahab Sjahranie yang pernah jadi Gubernur Kalimantan Timur 1967-1977, ke Jakarta, sekalian mengunjungi kakaknya yang sedang studi di Ibukota. Sang kakak kebetulan mahir bermain gitar klasik. Kesempatan itu tidak disia-siakan Eet untuk mencuri ilmunya. "Lumayan ia mengajarkan satu lagu klasik," katanya Sekembalinya, Eet menunjukan kebolehannya di hadapan teman-temannya.

Merasa mendapat perhatian lebih dari kawan-kawannya, Eet kian percaya diri untuk lebih mendalami teknik permainan gitar. Lagu-lagu yang rhythm dan petikan melodinya enggak gampang, ia jelajahi. Keinginannya pun semakin menggebu ketika orangtuanya membelikan gitar elektrik. Berbeda yang ia alami saat memetik gitar akustik, dengan gitar elektrik ia mulai tahu sound-sound aneh. Refrensi musiknya sedikit demi sedikit mulai bertambah. "Orientasi saya tidak lagi dengar lagu-lagu Indonesia, tapi lagu-lagu barat. Kayaknya lebih asyik," tutur Eet.

Pada 1978, keluarga Sjahranie boyong ke Jakarta. Ia melanjutkan sekolah di Perguruan Cikini. Tahu Eet jago main gitar, teman-teman sekolahnya yang suka ngeband mengajaknya ikut Festival Band SLTA se-Jakarta. Tak disangka, Eet mendapat gelar gitaris terbaik, sedang Cikini's Band menduduki peringkat kedua. Selain itu, Eet ikut membantu pengisi musik untuk operet sekolahnya. Di situ ia bertemu Iwan Madjid, yang lalu mengenalkannya dengan Fariz RM dan Darwin. Temu punya temu, mereka sepakat membentuk grup band, namanya WOW. "Tapi belum terealisir saya sudah kadung pergi ke Amerika," ujar Eet.

(WOW sendiri sempat mengeluarkan album, minus Eet). Di negeri Paman Sam, Eet mengambil Workshop Recording Sound Engineering di Chillicote, Ohio selama tiga bulan. Selama di sana, ia banyak bertemu musisi Indonesia, yang juga sedang studi musik, antara lain kawan lamanya Fariz RM dan Iwan Madjid, serta Ekie Soekarno. Pertemanan mereka berlanjut sampai di tanah air. Dalam beberapa kesempatan, Eet kerap diajak rekaman. Saat Fariz RM menggagas proyek album Barcelona, Eet mengisi sound gitarnya. Atau waktu Ekie Soekarno membuat album Kharisma I dan Kharisma II.

Saat menggarap album Ekie, Eet bertemu Jockey Suryaproyogo, yang lalu mengajaknya masuk God Bless, menggantikan posisi Ian Antono. Tak hanya sebagai player, Eet juga ditawari produser rekaman untuk menggarap beberapa proyek album solo rock. Dari beberapa nama yang diajukan, Eet memilih Ecky Lamoh. Alasannya, ia sudah tertarik dengan warna vokal Ecky sejak sama-sama mengisi album Kharisma-nya Eki Soerkarno. Tapi, Eet ingin format solo album dirubah menjadi duo.

Titelnya "E dan E", singkatan dari Ecky Lamoh dan Eet Sjahranie. Namun, ditengah jalan, kedua musisi ini malah membentuk grup band. Fajar S. (drum) dan Iwan Xaverius (bas) yang sejak awal ikut merancang konsep album mereka, diajak bergabung. Jadilah namanya berubah menjadi EdanE.

Bersama EdanE, Eet mencurahkan kemampuannya dalam bermain gitar. Impiannya menjadikan grup rock, yang paling tidak secara musical sama kualitasnya dengan grup-grup rock dari luar, berusaha ia wujudkan. Hasilnya, semua orang mengakui Eet terbilang berhasil mempresentasikan musik rock yang bermutu. Sayatan-sayatan gitar yang bertehnik serta eksperimen distorsi sound-nya yang njelimet, banyak membuat orang berdecak. Maka, tidak terlalu berlebihan jika ia dijuluki salah satu kampiun gitar rock di Indonesia.

Sejarah Seurieus Band

Seurieus adalah grup band beraliran rock dari Bandung. Seurius beranggotakan 6 orang yaitu, Ezard Yuliando � Ezy (kibor), Ramah Handoko � Koko (gitar), Dian Dipa Chandra � Candil (vokal), Erwin Yulista � Hayam (drum), Mulki Nazmulhakim � Mulek (bass), dan Dinar Hidayat � Deenar (gitar).




Grup musik ini terbentuk sekitar akhir tahun 1994 dari sekumpulan mahasiswa Seni Rupa ITB yang ingin mengekspresikan kegilaan dirinya dalam bermusik. Mereka tampil sebagai band kampus yang sering muncul di berbagai acara musik ITB.

Mereka kemudian melebarkan sayap manggung di berbagai panggung-panggung kecil di kota Bandung dan sekitarnya dengan konsep entertaining the audience, sehingga muncul sebagai sebuah sajian musik yang polos, total, penuh aksi, lugu, namun menghibur.

Bermula dari keinginan untuk rekaman, mereka akhirnya memberikan demo-tape ke pihak Sony Music. Kebetulan pihak Sony sedang mengadakan program membuat album kompilasi band-band anyar dan lagu mereka menjadi lagu jagoan.

Akhirnya tahun 2003, Seurius berhasil merilis album perdana mereka, ROCKS BANG-GET, oleh label mereka sendiri GeusRieut Records. Album perdana ini meski tidak meledak sekali, tapi jelas makin memperkokoh aksi band ini.

Satu tahun kemudian menyusul album kedua ROCKER JUGA MANUSIA (2004) di bawah Musica Studios. Dua tahun kemudian disusul oleh album ketiga HEART ROCK.

Dengan jumlah personel 6 orang SeurieuS mulai serius untuk menggarap lagu-lagunya sendiri yang berbasis musik Hard Rock. Namun pada penampilannya SeurieuS tidak terpatok untuk membawakan lagu rock, namun diselingi juga dengan lagu2 lain yang menghibur bagi penonton. Keunikan yang menjadi ciri khas band ini yaitu dalam atraksi panggungnya selalu menampilkan aksi yang panggung yang kadangkala bisa membawa senyum penontonnya.

Video Seurieus Band :

Daftar Lagu Wajib Gudang Garam Intermusic Rockstar 2012

Gudang Garam Intermusic Rockstar 2012

PILIHAN LAGU WAJIB "Gudang Garam Intermusic Rockstar 2012"

SID � Aku Anak Indonesia
JUDIKA � Bukan Dia Tapi Aku
COKELAT � Betapa Aku Mencintaimu
ELLO � Gak Kayak Mantanmu
BONDAN � Tak Terkalahkan

Download Formulir pendaftaran GG Intermusic Rockstar 2012 " Klik Disini "

Alat Musik Unik Khas Afrika

Vuvuzela merupakan alat musik khas afrika yang saat ini menjadi alat musik andalan di daerah Afrika, apalagi di saat perhelatan akbar Piala Dunia 2010 ini. Stadion � stadion pun menjadi ramai, riuh dan pastinya semakin membakar semangat para penonton, pemain dan pelatih.





Alat Musik Khas Afrika Vuvuzela ini sering menjadi bahan omongan dan perdebatan / kontroversional. Ada yang menganggap Vuvuzela sebagai pembuat kebisingan dan mengganggu konsentrasi dan interaksi antara pelatih dan pemain di lapangan hijau tersebut. Dan ada juga yang beranggapan bahwa Vuvuzela sebagai pembakar semangat para pemain dan penonton di sana.

Vuvuzela adalah alat musik khas Afrika yang awalnya dibuat dari tanduk Antelop atau Kudu. Alat musik itu sering digunakan sebagai alat untuk mengumumkan upacara adat atau acara-acara meriah di Afrika Selatan. Espi-Sanchis menegaskan vuvuzela jika ditiup bersamaan dalam stadion bisa menghasilkan nada dan irama yang menawan.

�Masalahnya adalah tidak ada yang berusaha mencoba mensinkronkan suara vuvuzela di seluruh stadion, jadi semua vuvuzela di stadion memainkan irama yang sama,� usul Espi-Sanchis.
Vuvuzela-groot-alat-musik-khas-afrika

FIFA dan otoritas Afrika Selatan sendiri mengatakan alat musik tradisional itu telah menjadi salah satu identitas Piala Dunia Afrika Selatan. Jadi Vuvuzela gak jadi masalah dalam pertandingan Piala Dunia 2010 ini, melainkan menjadi salah satu identitas Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan.

Sejarah Awal Mula DJ (Disc Jockey)

Istilah DJ ini pertama kali digunakan untuk menggambarkan seorang peyiar radio yang akan memperkenalkan dan memainkan rekaman gramophone yang populer.


 Rekaman pada media ini, juga dikenal sebagai �cakram� dimana dalam industri ini dimainkan oleh peyiar-penyiar radio, oleh karena itu nama disc jockey dan selanjutnya lebih akrab dikenal sebagai DJs atau deejays. Sekarang karena berbagai faktor, termasuk musik yang dipilih, para pendengarnya, penyetelan kinerja, media yang digunakan dan perkembangan dari manipulasi suara, telah menghasilkan berbagai macam teknik DJ.

Aksi fisik daripada seorang DJ adalah memilih dan memainkan rekaman-rekaman suara disebut deejaying, atau DJing dan cakupan kesempurnaan dari memainkan secara sederhana satu seri rekaman-rekaman (terkait pengacaraan, atau menyusun sebuah daftar putar, sampai memanipulasi rekaman-rekaman, menggunakan berbagai teknik seperti audio mixing, cueing, phrasing, cutting, scratching, dan beatmatching, atau sering juga mengacu pada membuat komposisi musik asli.

Peralatan paling pokok yang diperlukan untuk seorang DJ untuk menjalankan aksinya terdiri dari:
  1. Rekaman suara dalam berbagai medium (seperti piringan hitam, CD, file MP3 dsb).
  2. Paling tidak mempunyai dua macam peralatan untuk memutar kembali (playback) rekaman-rekaman suara tersebut dan untuk tujuan memilih memainkan kembali rekaman secara maju mundur (seperti record players, compact disc players, mp3 players).
  3. Sebuah sistem tata suara (Sound System) untuk menguatkan dan memperbesar volume suara (Seperti portable audio system, radio wave broadcaster).
  4. Juga peralatan penunjang lain seperti sebuah pencampur (mixer) yang digunakan untuk mennyelaraskan dua atau lebih peralatan playback. sebuah mikropon yang digunakan untuk menguatkan suara manusia, dan headphone yang digunakan untuk mendengarkan rekaman sambil memutarkan player yang lain, tanpa kehilangan kontrol suara yang didengarkan pendengarnya, adalah sangat diperlukan. Macam-macam peralatan juga dapat ditambahkan , termasuk samplers, drum machines, effects processors, slipmats, dan Computerized Performance Systems.
Ada berbagai macam teknik yang dapat diterapkan oleh seorang DJ untuk memanipulasi musik yang telah direkam sebelumnya. Disini termasuk mencampur suara (audio mixing), cueing, slip-cueing, phrasing, memotong musik (cutting), beat juggling, menggesek ( scratching), menyamakan ketukan (beatmatching), menjatuhkan jarum (needle drops), menggeser fasa (phase shifting), dan masih banyak lagi.

Sepanjang dekade 1950-an, payola telah menjadi masalah berkepanjangan. Bagian terparah dari skandal payola tersebut adalah kekuasaan yang lebih terhadap musik oleh manajemen stasiun. Bentuk baru Top 40 juga dimunculkan, dimana lagu-lagu yang populer diputar berulang-ulang.

Sekarang, hanya sedikit dari beberapa DJ di Amerika Serikat mempunyai kuasa melalui apa yang diputarnya di udara. Daftar putar (playlist) dikontrol sangat ketat, dan para DJ seringkali tidak diijinkan membuat perubahan atau penambahan.

Lagu-lagu yang diputar biasanya dipilih berdasarkan algoritma komputer dan teknik otomasi seperti lacak suara (voice tracking) mengijinkan seorang DJ untuk mengirimkan pemberitahuan melalui banyak stasiun. Walaupun kadangkala lagu-lagu yang diinginkan seringkali dapat digantikan oleh sistem ini.

Sebuah lagu mungkin diumumkan sama seperti permintaan DJ walaupun baru saja dimunculkan dalam daftar putar. Secara ekonomis, rumusan ini telah mencapai sukses disemua penjuru negeri.

Namun bagaimanapun, musik seperti ini secara praktikal kelihatan memuakkan dan yang mana orang-orang banyak yang mencari-cari bentuk bebas dalam format stasiun radio yang memposisikan kembali kontrol para DJ, atau mengakhiri radio terestrial dan kemudian beralih ke layanan radio satelit atau pemutar musik portabel seperti iPods.

Stasiun radio kampus (College radio) dan radio publik yang lain adalah tempat-tempat yang paling umum untuk bentuk bebas daftar putar di Amerika Serikat .

Dalam pengertiannya, aksi memilih dan memainkan rekaman suara untuk pendengar yang menginginkan adalah sama untuk setiap DJ. Musik yang dipilihnya, Media yang digunakan, dan tingkatan kesempurnaan dari manipulasi suara adalah faktor-faktor yang membuat tipe DJ yang berbeda-beda. Daftar dibawah ini adalah sebuah daftar dari berbagai tipe paling pokok dari DJ, melalui setiap catatan yang perlu diperhatikan, terdaftar secara kronologis berdasarkan tanggal lahirnya.

DJ-DJ Radio
Seorang disc jockey radio adalah seseorang yang memilih dan memainkan musik yang kemudian dipancarluaskan melalui gelombang radio.

Para DJ Radio yang terkenal

  1. Christopher Stone (1882�1965),menjadi DJ pertama di the United Kingdom pada tahun 1927.
  2. Martin Block (1901-1967), DJ Radio pertama yang menjadi bintang, menginspirasikan istilah �Disco Jockey�.
  3. Alan Freed (1922-1965), menjadi orang pertama yang memperkenalkan musik Rhythm and Blues bangsa Afrika-Amerika di Amerika Serikat dan Eropa dibawah nama Rock and Roll.
  4. Murray �The K� Kaufman (1922-1982), DJ rock and roll berpengaruh untuk pertama kalinya dibayar sebagai the �Fifth Beatle�.
  5. Rog Martin (lahir pada tahun 1941), DJ pertama yang memutar hit-hit Top 40 di Stereo pada tahun 1968.Sebuah stasiun radio di Los Angeles menjadi buktinya.
  6. Jimmy Savile (lahir pada tahun 1926), sangat terkenal dalam acara televisi BBC bernama Jim�ll Fix It yang mengabulkan permintaan penggemarnya yang kebanyakan anak-anak.Pada tahun 1947 dia menjadi DJ pertama yang menggunakan turntable kembar untuk memutar kontinyu setelah dia membayar seorang pekerja logam setempat untuk mengelas dua deck rekaman menjadi satu.
  7. Dick Clark,seorang entertainar,lahir pada tahuan 1929,pembawa acara pada American Bandstand,acara musik di televisi dengan masa tayang terlama,dikenal baik sebagai salah satu yang menyatukan acara radio secara nasional.
  8. Casey Kasem lahir pada tahun 1932,seorang DJ dan ahli sejarah,pembawa acara radio terlama yaitu TOP 40.Juga dikenal sebagai pengisi suara Shaggy di serial kartun Scooby-Doo
  9. Wolfman Jack (1938-1995), keluar dari kecintaannya pada film-film horor dan rock and roll untuk menciptakan suara aneh,yang sangat disukai,salah satu suara radio yang paling disenangi.
  10. John Peel (1939-2004).salah satu DJ asli dari acara radio BBC Inggris,Radio 1,dikenal sebagai seorang yang sangat luar biasa pada kesukaannya terhadap musik dan menjuarakan artis-artis yang tidak dikenal.
  11. Jim Ladd (lahir pada tahun 1948), dikenal sebagai salah satu DJ freefrom rock di radio komersial Amerika Serikat

DJ-DJ klub

Seorang DJ klub adalah seseorang yang memilih dan memainkan musik dalam sebuah setelan klub. Setting dapat bermacam-macam mulai dari klub kecil, pesta tetangga, disko, atau acara dalam stadion.

DJ-DJ Klub yang terkenal

  1. David Mancuso (lahir pada tahun 1944), penggagas dari pesta bawah tanah New York City pertama dengan nama The Loft.
  2. Francis Grasso (1948-2001), memperkenalkan beberapa teknik DJ terbaru, termasuk beatmatching dan slip-cueing.
  3. Larry Levan (1954-1992), seorang prolific re-mixer dan DJ di The Paradise Garage.
  4. Frankie Knuckles (lahir pada tahun 1955), bapak dari house music..
  5. Paul Oakenfold (born 1963), produser rekaman inggris,remixer,dan salah satu DJ yang terkemuka didunia,dinobatkan menjadi megabintang DJ.
  6. Tiesto (Lahir pada tahun 1969), salah seorang DJ aliran �musik trance�,dipilih oleh majalah DJ Magazine�s sebagai DJ nomer satu untuk tahun 2004.
  7. Keoki (lahir pada tahun 1969), seorang musisi musik techno terkenal, difilmkan dalam film Party Monsterpada tahun 2003.

Pencarian Rockstar Berlangsung di 8 Kota di Indonesia

Senin, 26 Maret 2012
Pencarian bibit-bibit baru rocker muda di seluruh kota Indonesia maka akan terjaring melalui ajang pencari bakat Gudang Garam Intermusic Rockstar.


Ajang pencarian bakat ini merupakan sebuah wadah untuk menyalurkan kemampuan musik anak muda di Indonesia yang menggandrungi musik rock. Intermusic Rockstar juga sedikit berbeda dengan festival musik lainnya, pasalnya ajang ini mengkhususkan pada aliran musik rock.

"Kami ingin mewujudkan impian bibit-bibit rockers Indonesia. Yang membedakan ada ajangnya yang biasanya kecil, kita bikin yang lebih besar. Kita juga lebih milih ke genre rock. Setelah kompetisi ini berjalan mereka bisa menuju ke label nantinya. Ini yang cukup membedakan," kata Chandra Gunawan, Brand Manager Gudang Garam Internasional dalam jumpa pers di Hard Rock Cafe, Jakarta, Selasa (20/3/2012).

Musisi Aria Baron yang didapuk jadi juri menuturkan, ajang ini bisa digunakan para generasi muda yang ingin jadi bintang baru. Gitaris sohor asal Indonesia ini juga nanti akan memberikan pengarahan kepada calon rockstar untuk bisa bertahan di industri musik.

"Ini kesempatan untuk generasi muda adik-adik kami bisa memberikan talent-nya untuk Indonesia. Dari penjurian itu adalah karakter vokal yang utama. Kami juga akan memberikan pengalaman kami lewat coaching klinik. Kami ingin kasih pengalaman gimana survive di industri musik. Kita akan kasih tahu mereka gimana caranya enggak tergantung sama orang lain," terang Baron.

Festival ini akan dilaksanakan di delapan kota besar di Indonesia seperti Malang, Semarang, Purwokerto, Medan, Palembang, Tasikmalaya, Bandung dan Jakarta. Untuk tahapan registrasi dimulai dari 21 Maret sampai 7 Juni 2012.

Source: music.okezone.com

Gudang Garam Gandeng SONY MUSIC Cari Rocker

Gudang Garam International menggandeng raksasa label musik Sony Music Entertainment Indonesia menggelar ajang pencarian pemusik rock bertajuk 'Gudang Garam Intermusic Rockstar' di delapan kota Sumatra-Jawa.


Menurut Brand Manager Gudang Garam International Chandra Gunawan, rocker yang terpilih tidak hanya berkesempatan manggung bersama musisi cadas papan atas Indonesia, tapi juga berkesempatan membuat rekaman dan kontrak bersama Sony Music Entertainment Indonesia.

"Pada dasarnya kami ingin mewujudkan impian bibit rocker Indonesia. Jalur cepat untuk terkenal sekaligus kesempatan langka manggung dengan rocker sekaliber Abdee Slank dan Eno Netral," ujarnya, Selasa, 20 Maret 2012.

Ajang pencarian bakat sekaligus konser dilakukan di Malang, Semarang, Purwokerto, Medan, Palembang, Tasikmalaya, Bandung dan Jakarta. Proses kegiatan dibagi menjadi tahap registrasi, tahap audisi studio, grand final wilayah dan pemilihan pemenang dilanjutkan rekaman album kompilasi.

Untuk masing-masing kota disediakan drop box atau tempat pengambilan formulir dan juga sebagai tempat untuk memasukkan formulir registrasi dan CD demo peserta. Formulir pendaftaran juga dapat diunduh melalui laman www.ggintermusic.com

"Sistem kami permudah karena misi kami untuk menumbuhkan bibit-bibit rockers, kami menyediakan fasilitas gratis studio bagi 50 peserta pendaftar pertama di tiap kota yang belum memiliki CD demo," tutur Chandra.

Source: bisnis.com

Gudang Garam Inter Music Rockstar 2012

Menggandeng label musik Sony Music Entertainment Indonesia, Gudang Garam Internasional merilis ajang pencarian bakat musik "Gudang Garam Intermusic Rockstar".



Rockers yang terpilih nantinya, tidak hanya berkesempatan sepanggung dengan rockers papan atas Indonesia, tapi juga diberi kesempatan membuat album rekaman dan kontrak dari Sony Music Entertainment Indonesia.

Ajang pencarian bibit rockers itu, seperti dikatakan Chandra Gunawan, brand manajer Gudang Garam Internasional di Jakarta, Selasa (20/3), sebentuk jalur ekspres untuk jadi terkenal, "Sekaligus memberikan kesempatan langka sepanggung dengan sejumlah rockers seperti Abdee Negara dan Eno Netral," katanya.

Adapun format kompetisinya akan dilaksanakan di delapan kota besar. Dari Malang, Semarang, Purwokerto, Medan, Palembang, Tasikmalaya, Bandung dan Jakarta. Di setiap kota itu, disediakan drop box atau tempat pengambilan formulir, sekaligus tempat memasukkan registrasi dan CD demo. Menurut Chandra, pihaknya akan memberikan fasilitas gratis studio musik bagi 50 peserta pendaftar pertama di tiap kota yang belum memiliki CD Demo.

Selain itu, formulir pendaftaran dapat diunduh via laman www.ggintermusic.com. Publik juga diberi kesempatan untuk melakukan poling kepada sejumlah band yang masuk final di masing-masing kota via sms, laman resmi panitia, media sosial facebook dan youtube. Online Poling dilakukan untuk melihat tingkat popularitas band kontestan sebagai salah satu tools untuk penentuan pemenang.

Menurut Yan Djuhana senior artist and reportoar Sony Music Entertainment Indonesia, acara ini sangat penting, bukan semata pihaknya akan mem-produce delapan pemenang dari masing-masing kota, kemudian membuatkan video klip bagi pemenang utamanya, "Tapi sekaligus melahirkan para rockers baru," katanya.

Hal senada dikatakan Baron dari Baron & Soulmate, yang akan menggunakan parameter utama musikal, selain karakter vokal sebagai ukuran penilaian utama, "Juga aksi di atas panggung."

Bagi Kikan, Candil, dan Yuke acara Gudang Garam Internasional yang mengambil tema besar, "Are You the Next Rockstar", diharapkan dapat memberikan angin segar bagi panggung musik rock di Indonesia.

Source: suaramerdeka.com

Sejarah Ebit G Ade

Sabtu, 24 Maret 2012
Ebiet G. Ade (lahir di Wanadadi, Banjarnegara, Jawa Tengah, 21 April 1954; umur 57 tahun) adalah penyanyi dan penulis lagu kebangsaan Indonesia. Ebiet dikenal dengan lagu-lagu dengan tema alam dan kesedihan yang diderita kelompok yang terpinggirkan.


Melalui lagu-lagu yang bergenre balada, pada awal karirnya, ia 'mengambil' suasana kehidupan Indonesia di akhir 1970-an sampai sekarang. Berbagai lagu tema, tidak hanya tentang cinta, masih ada juga lagu bertema alam, sosio-politik, bencana, religius, keluarga, dll. Sentuhan musiknya telah mendorong pembaruan pada dunia musik pop Indonesia. Semua lagu dia menulis dirinya sendiri, ia tidak pernah menyanyikan lagu yang diciptakan oleh orang lain, kecuali lagu mengarungi berkat Tuhan co-ditulis oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Lahir anak Abid Ghoffar Aboe Dja'far di Wanadadi, Banjarnegara, adalah bungsu dari 6 bersaudara, anak Aboe Dja'far, seorang PNS, dan Saodah, seorang pedagang kain. Di masa lalu ia memendam banyak cita-cita, seperti insinyur, dokter, pelukis. Semuanya melenceng, Ebiet malah jadi penyanyi - meskipun ia lebih suka disebut penyair karena latar belakangnya di dunia seni yang berasal dari poeter. Setelah lulus dari sekolah SD, Ebiet masuk PGAN (Pendidikan Guru Agama) Banjarnegara. Sayangnya ia tidak betah sehingga pindah ke Yogyakarta.

SMP Muhammadiyah 3 dan tinggi di melanjutkan ke SMA Muhammadiyah I. Di sana ia aktif di PII (Pelajar Indonesia Islam). Namun, ia tidak bisa pergi ke perguruan tinggi untuk Fakultas Ekonomi, Universitas Gadjah Mada dalam ketiadaan biaya. Dia lebih memilih untuk bergabung dengan grup vokal ketika ayahnya, yang pensiun memberinya opsi: Ebiet masuk FE UGM atau saudara perempuan yang lulus ujian saja selesai sarjana di Universitas Jenderal Sudirman, Purwokerto. Nama Ebiet diperoleh dari pengalaman selama kelas sekolah tinggi bahasa Inggris. Gurunya asing, digunakan untuk memanggil Ebiet, mungkin karena mereka mengatakan A sampai E.

Terinspirasi oleh tulisan di punggung Ebiet kemeja merah, Ebiet lama ia lebih sering disebut oleh teman-temannya. Nama ayahnya digunakan sebagai nama belakang, disingkat AD, kemudian ditulis Ade, sesuai bunyi penyebutannya, Ebiet G. Ade. Jika diperpanjang, ditulis sebagai Ebiet Ghoffar Aboe Dja'far. Sering hang out seperti neraka, begitu akrab dengan lingkungan seniman muda Ebiet di Yogyakarta pada tahun 1971. Rupanya, lingkungan yang telah dibentuk untuk persiapan Ebiet mengorbit. Motivasi terbesar yang menghasilkan kreativitas penciptaan karya-karyanya adalah ketika berteman dengan Emha Ainun Nadjib (penyair), Eko Tunas (penulis cerita pendek), dan EH Mamalia (penulis). Malioboro menjadi rumah bagi Ebiet ketika kiprah kepenyairannya diolah, karena pada hari-hari banyak seniman yang berkumpul di sana.

Meskipun mampu membuat sebuah puisi, ia mengaku tidak bisa ketika diminta untuk hanya membacakan puisi. Dari ketidakmampuan untuk membaca puisi secara langsung, Ebiet mencari cara untuk terus membaca puisi dengan cara lain, tanpa perlu berdeklamasi. Caranya, dengan menggunakan musik. Puisi musik, sehingga istilah yang digunakan dalam lingkungan kepenyairan, seperti yang banyak dilakukan dalam puisi Sapardi Djoko Damono. Beberapa puisi sering dibacakan Emha Ebiet bahkan dengan bagian-bagian gitar. Namun, ketika memasuki dapur rekaman, tidak ada gandum berpartisipasi Emha puisi dinyanyikan. Hal itu terjadi karena ia telah menggoda teman-temannya untuk membuat lagu dari puisi itu sendiri. Racing semangat teman-temannya itu melecut Ebiet untuk menyanyi puisi-puisinya.

Ebiet pertama kali belajar gitar dari kakaknya, Ahmad Mukhodam, kemudian belajar gitar di Yogyakarta dengan Kusbini. Pada awalnya dia hanya bernyanyi dengan pentas seni yang diadakan di Senisono, Patangpuluhan, Wirobrajan, Yogyakarta dan Jawa Tengah, memusikalisasikan puisi oleh Emily Dickinson, Nobody, dan mendapat tanggapan positif dari pemirsa. Meski begitu ia masih menganggap ini sebagai hobi.

Namun, atas anjuran teman dekatnya dari PSK (Persada Studi Klub, Umbu Landu didirikan oleh Paranggi) dan juga temannya sebuah rumah kos, akhirnya Ebiet bersedia juga maju ke dunia musik nusantara. Setelah ditolak berkali-kali di berbagai perusahaan rekaman, akhirnya ia diterima di Jackson Records pada 1979. Jika Ebiet asli enggan meninggalkan pondok tidak jauh dari istana pondok, maka fakta telah menunjuk jalan lurus baginya ke Jakarta. Ia melalui rekaman dengan merekam berhasil.

Dia juga sempat melakukan rekaman di Filipina untuk mencapai hasil yang lebih baik, yaitu, Camellia III album. Namun, ia menolak untuk merekam lagu-lagunya dalam bahasa Jepang, ketika ia mendapat kesempatan untuk tampil di depan publik di sana. Begitu juga ia membuat rekaman di Capitol Records, Amerika Serikat, untuk album hari 8 nya. Dia termasuk Addie M.S. Dodo Zakaria dan sebagai rekan yang membantu musiknya.

Lagu-lagu menjadi tren baru dalam musik pop khasana Indonesia. Tak heran, bisa menguasai dunia musik pop Indonesia Ebiet di kisaran tahun 1979-1983. Sekitar 7 tahun bekerja pada rekaman dalam Rekaman Ebiet Jackson. Pada tahun 1986, perusahaan rekaman yang telah melambungkan namanya ditutup dan Ebiet terpaksa keluar. Ia telah mendirikan perusahaan rekaman sendiri EGA Record, yang memproduksi 3 album, "Menjaring Matahari, Sketsa Rembulan Emas, dan Seraut Wajah".

Sayangnya, pada tahun 1990, Ebiet yang "gelisah" dengan Indonesia, akhirnya memilih "asketisme" dari industri musik ingar-bingar dan memilih untuk berdiri di pinggiran saja. Baru pada tahun 1995 ia merilis album "Kupu Kupu Kertas" (didukung oleh Ian Antono, Billy J. Budiardjo (alm), Purwacaraka, dan Erwin Gutawa) dan Cinta-jelas Embun (didukung oleh Adi Adrian dari KLa Project). Pada tahun 1996 ia merilis album "Aku Ingin Pulang" (didukung oleh Purwacaraka dan Embong Rahardjo). Dua tahun kemudian ia merilis album berisi 5 Gamelan diatur kembali lagu-lagu lama dengan musik gamelan oleh Rizal Mantovani.

Pada tahun 2000 Ebiet Sinetron keluar album Balada Cinta dan pada tahun 2001 ia mengeluarkan album "Bahasa Langit", yang didukung oleh Andi Rianto, Erwin Gutawa dan budidaya. Setelah album itu, Ebiet mulai lagi sendirian selama 5 tahun ke depan. Ebiet adalah salah satu penyanyi yang mendukung album "Kita UNTUK Mereka", sebuah album yang dikeluarkan dalam kaitannya dengan tsunami 2004, bersama dengan 57 musisi lainnya.

Dia memang seorang penyanyi spesialis tragedi, terbukti lagu-lagunya sering menjadi tema bencana. Pada tahun 2007, ia merilis album baru berjudul In Love: 25th Anniversary (didukung oleh Anto Hoed), setelah adanya catatan 5 tahun. Album itu sendiri adalah peringatan untuk ulang tahun ke-25, dengan semua 13 lagu lainnya yang masih dalam susunan yang lama.

Para Ebiet munculnya kembali pada tanggal 28 September 2008 di Zona 80 di acara Metro TV adalah obat bagi para penggemarnya. Dengan teman-teman yang hadir Eko Tunas, Ebiet G Ade membawakan panjang yang pernah populer di tahun 80-an.

Download Album Ebit G Ade - Masih Ada Waktu



Track List : 



  1. Ebiet G Ade - Izinkan Aku Reguk Cintamu
  2. Ebiet G Ade - Masih Ada Waktu
  3. Ebiet G Ade - Kepada Mu Aku Pasrah
  4. Ebiet G Ade - Hidupku MilikMu
  5. Ebiet G Ade - Dan Hari Ini Engkau
  6. Ebiet G Ade - Rindu KehadiranMu
  7. Ebiet G Ade - Dia Lelaki Ilham Dari Surga
  8. Ebiet G Ade - Menjaring Matahari
  9. Ebiet G Ade - Berita Kepada Kawan
  10. Ebiet G Ade - Berjalan di Hutan Cemara
  11. Ebiet G Ade - Bingkai Mimpi
  12. Ebiet G Ade - Kosong
  13. Ebiet G Ade - Taubat
  14. Ebiet G Ade - Kembara Lintasan Panjang
DOWNLOAD ALBUM "KLIK DISINI"

Penyanyi Erotik Tertua Di Dunia

Bernie Barker, asal Miami Beach, Florida, AS, memulai karirnya sebagai penari erotik tahun 2000 silam, saat dirinya berusia 60 tahun.



Sebelum memutuskan jadi penari erotik, Bernie yang lahir 31 Juli 1940 itu, pernah bekerja sebagai salesman insuransi dan juga di pabrik tenaga nuklir.

Adapun Bernie pernah menjalani operasi kanker prostat dan memutuskan menjadi penari erotik sebagai upaya untuk menjaga tubuhnya tetap fit.

Selama menjalani profesinya sebagai stripper, Bernie sudah memenangkan lebih dari 42 kontes menari erotik.

Tahun 2003, di bulan Juli, Bernie dinyatakan sebagai penari erotik or stripper tertua di dunia.

Bernie Barker selalu tampil di Club LeBare, Pantai Miami, sebelum akhirnya meninggal karena penyakit yang sama, yaitu kanker prostate pada 21 Maret 2007

Sebelum dinobatkan menjadi penari erotik tertua di dunia menurut versi Guinness Book of Records, Bernie pernah mencoba mencatatkan namanya tahun 1978 lewat olah raga renang, tapi gak berhasil.

Download Album Adele 21 Full Album




TRACKLIST

1. Rolling in the Deep
2. Rumour Has It
3. Turning Tables
4. Don�t You Remember
5. Set the Fire to Rain
6. He Won�t Go
7. Take It All
8. I�ll Be Waiting
9. One and Only
10. Lovesong
11. Someone Like You

DOWNLOAD ALBUM "KLIKDISINI"

Download Lagu Metalik Klinik 2 Full Album 2000




Track list album VA - Metalik Klinik II:
1. Plincore - Sangkala
2. Deadly Ground - Busuk
3. Banana Split - Ratata Room
4. Derek - Konyol
5. Restu Ibu - Pandito
6. Kain Kafan - Kehancuran
7. Balon - Yo Opo
8. Tengkorak - Rusuh
9. Wafat - Dimensi Ke 4
10. Sic Mynded - Nafas 23.10
11. Petasan - Diskriminasi
12. Ritual Orchestra - Serpihan Sang Timur
13. De Produser - Rutinitas

Download "Klik Disini"

Download Lagu Metalik Klinik Final 9 Full Album 2007



Track list album Metalik Klinik Final 9:
01. Syndrome - Nyali
02. Pain Killer - Ilusi
03. Jihad - Propaganda Mata Satu
04. Severe Carnage - Simbol Bencana
05. Pernicious Hate - Intimidasi
06. Suku Qlawu - Tak Ada Yang Abadi
07. Slime Ball - Kau Bangga Dengan Dosa
08. Valiant - Tetap Berdiri
09. Hypnotizer - Terjang
10. Moses Bandwidth - Kuucapkan Selamat Tinggal
11. Fear Inside - Mencengkram Dendam
12. Sucker Head - Hak Asasi Versi Perkusi


Download Album "klik Disini"

Download Lagu Metalik Klinik 3 Full Album

Jumat, 23 Maret 2012



Track List album VA - Metalik Klinik 3:
1. Generators - Obor Keedanan
2. Noise Damage - Pesan 107
3. Popcorn - Rusak Tubuh
4. Wafat - Bereang
5. Eternal Madness - Dusta Sejarah
6. Corporation Of Bleeding - Bersimbah Darah
7. Santet - Roh Roworhontek
8. Kremasi - Kuasa Tahta
9. Adaptor - Pembalasan
10. Slow Death - Represi
11. Alpha Keith - Agresi Sambu
12. Green Buto - Kramat
13. Impious - Hancurkan Kehidupannya
14. Suffering - Ruang Bedah
15. Radical Corps - Amarah

Download "klik disini"

10 Drummer Cewek Indonesia

Minggu, 18 Maret 2012
Berikut Ini adalah daftar 10 Drummer Band Cewek Asli Indonesia yang memiliki skill yang lumayan keren dan membuktikan bahwa bangsa indonesia memiliki musisi cewek yang patut diperhitungkan, Antara lain yaitu :
1. Jeane Phialsa (Dot) 




Meskipun usianya masih tergolong sangat muda, tetapi pengalaman dan prestasinya sudah berlimpah. Banyak musisi dan artis top Indonesia pernah merasakan seni permainan drum yang ia bawakan. Sebut saja Dwiki Darmawan yang menjadi otak dari salah satu band jazz etnik terbesar di Indonesia �Krakatau�, penyanyi-penyanyi top seperti Lucy Rahmawati, Gita Gutawa, Rosa dan Anggun, sampai seorang maestro orkestra Erwin Gutawa juga telah bekerja sama dengan jika Drummerline boleh menyebutnya �Indonesian Angel of Drumming� ini.


2. Adisty (She)




Latar musik yang berbeda-beda dari Melly Herlina (Melly) pada lead vocal, Qotrunnada Fitriana (Qoqo) di electric guitar, Roxanna Rufolda (Riry) pada bass, Asri Dewi Lestari (Achi) di violin, Roxanna Rufolda (Riry) di acoustic guitar dan backing vocal, Ester Yolanda (Yayo) pada keyboard, dan Adisty Sofie Anggia (Adisty) sebagai drummer, membuat 7 perempuan ini sepakat mendirikan sebuah band bernama SHE di Bandung pada 22 Februari 2000.Dari perbedaan latar belakang musik, SHE ingin mengemas perbedaan itu menjadi harmonisasi yang indah, maka dipilihlah nama SHE, yang merupakan kepanjangan dari Sound and Harmonic Eclectic.

3. Upit (Harapan Jaya)




Harapan Jaya berasal dari kota kembang Bandung, terdiri dari Juned (gitar), Ogie (gitar), Alvin (vokal), Edie (vokal), Ape (bass) dan Upiet (drum). Yang menonjol dari Harapan Jaya tentunya Edie Brokoli dengan rambut kribonya. Mereka menyebut musik yang mereka mainkan sebagai 'rock ceria' dengan lirik yang lumayan jenaka.Demi Ibu Pertiwi adalah album pertama Harapan Jaya, dirilis pada tahun 2000. Sebagai band pendatang baru mereka cukup sukses merebut hati pecinta musik Indonesia. Eddi Brokoli dan Upiet, yang ternyata pacaran, memilih keluar dari band dan bersolo karier. Eddi lebih laku jadi bintang iklan dan presenter, sementara Upiet tetap ngeband dengan band baru Boys Are Toys, yang personilnya semua cewek.

4. Windi (Samantha)




Tak banyak grup band perempuan di Indonesia. Kemunculan mereka terhalang oleh budaya patriarkal yang menutup kesempatan para perempuan dalam ruang berkarya. Pertengahan tahun 1960-an bisa dikatakan sebagai awal gebrakan dalam musik tanah air dimana telah melahirkan grup band perempuan yang sempat go international. Namun karena banyak faktor, kehadiran grup band perempuan di Indonesia hanya bertahan hingga awal 1970-an.Setelah setengah abad berlalu, kemunculan band perempuan di Indonesia tetap bisa dihitung dengan jari. Samantha adalah salah satunya. Band yang beranggotakan Milsha (vokal), Keke (bass), Moniq (gitar) dan Windy (drum) ini terbentuk sejak tahun 2007. Seperti halnya band-band yang lain, mojang-mojang asal Bandung tersebut menyisakan banyak cerita mulai dari proses pembentukan hingga bisa bertahan sampai saat ini.

5. Dewi (Geger)




Band yang tenar lewat lagunya yang berjudul "Tajir", beranggotakan Wiwik (kibor), Elly (vokal), Cynthia (bass), Dewi (drum) dan Taty Hera (gitar) yang mencoba mengangkat citra band rock perempuan dalam dunia musik Indonesia.

6. Susi Nander (Dara Puspita)


Dara Puspita adalah grup musik asal Surabaya, Jawa Timur yang dibentuk tahun 1964 dan beranggotakan Titiek Adji Rachman (gitar melodi), Lies Soetisnowati Adji Rachman (bas), Susy Nander (drum), dan Ani Kusuma (gitar pengiring).

7. Ria Juwita (Canizzaro)


"Canzo adalah singkatan Canizzaro, dan kini kita kolaborasi dengan tiga musisi muda yang punya potensi besar," kata gitaris Totong Wicaksono dalam jumpa pers peluncuran album Song For You di Jakarta, Kamis (29/11).

Selain Totong dan Derry Iskandar (piano, keyboard), juga personil asli Canizzaro, tiga musisi muda yang mendukung Canzo adalah Dennis Junio (saksofon), Ria Juwita (drum) dan Naya (bass).

8. Ajeng (Elora)


Untuk personil di ELORA tidak asing lagi di telinga kita. Bagi yang belum tahu akan saya kasih info sedikit. Dio, Nora dan Ajeng merupakan pemenang �Dream Band� pada tahun 2005 sedangkan si Vira adalah jebolan dari ajang pencarian bakat di Indonesian Idol pada tahun yang sama. Oh iya, Ajeng dan Klaudia merupakan jebolan dari Flow yang pernah menerbitkan beberapa lagu hit seperti Laki � Laki, Enggak Banget Deh dan Sedih. ELORA berdiri pada tahun 2007 dan pernah berganti � ganti personilnya kemudian pada akhirnya dilamar oleh Big Indie Nagaswara dengan formasi yang pas.

9. Ocky (Manglo)




Band yang digawangi Gea (vokal), Iwan (gitar), Epay (keyboard), Ibel (bass), dan Ocky (drum) ini memilih pop alternatif dalam berkarya.

10. Dindy (The Doctors)


Nama The Doctors diambil band ini lantaran personelnya, Alia (vokal -- yang juga atlet menembak nasional), Dindy (drum), Rani (gitar), dan Yuli (bas) berprofesi sebagai dokter gigi.

Sejarah Perkembangan Musik Rock Indonesia


Awal Mula

Embrio kelahiran scene musik rock underground di Indonesia sulit dilepaskan dari evolusi rocker-rocker pionir era 70-an sebagai pendahulunya. Sebut saja misalnya God Bless, Gang Pegangsaan, Gypsy(Jakarta), Giant Step, Super Kid (Bandung), Terncem (Solo), AKA/SAS (Surabaya), Bentoel (Malang) hingga Rawe Rontek dari Banten. Mereka inilah generasi pertama rocker Indonesia. Istilah underground sendiri sebenarnya sudah digunakan Majalah Aktuil sejak awal era 70- an. Istilah tersebut digunakan majalah musik dan gaya hidup pionir asal Bandung itu untuk mengidentifikasi band-band yang memainkan musik keras dengan gaya yang lebih `liar� dan `ekstrem� untuk ukuran jamannya. Padahal kalau mau jujur, lagu-lagu yang dimainkan band- band tersebut di atas bukanlah lagu karya mereka sendiri, melainkan milik band-band luar negeri macam Deep Purple, Jefferson Airplane, Black Sabbath, Genesis, Led Zeppelin, Kansas, Rolling Stones hingga ELP. Tradisi yang kontraproduktif ini kemudian mencatat sejarah namanya sempat mengharum di pentas nasional. Sebut saja misalnya El Pamas, Grass Rock (Malang), Power Metal (Surabaya), Adi Metal Rock (Solo), Val Halla (Medan) hingga Roxx (Jakarta). Selain itu Log jugalah yang membidani lahirnya label rekaman rock yang pertama di Indonesia, Logiss Records. Produk pertama label ini adalah album ketiga God Bless, �Semut Hitam� yang dirilis tahun 1988 dan ludes hingga 400.000 kaset di seluruh Indonesia.

Menjelang akhir era 80-an, di seluruh dunia waktu itu anak-anak muda sedang mengalami demam musik thrash metal. Sebuah perkembangan style musik metal yang lebih ekstrem lagi dibandingkan heavy metal. Band- band yang menjadi gods-nya antara lain Slayer, Metallica, Exodus, Megadeth, Kreator, Sodom, Anthrax hingga Sepultura. Kebanyakan kota- kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Jogjakarta, Surabaya, Malang hingga Bali, scene undergroundnya pertama kali lahir dari genre musik ekstrem tersebut. Di Jakarta sendiri komunitas metal pertama kali tampil di depan publik pada awal tahun 1988. Komunitas anak metal (saat itu istilah underground belum populer) ini biasa hang out di Pid Pub, sebuah pub kecil di kawasan pertokoan Pondok Indah, Jakarta Selatan. Menurut Krisna J. Sadrach, frontman Sucker Head, selain nongkrong, anak-anak yang hang out di sana oleh Tante Esther, owner Pid Pub, diberi kesempatan untuk bisa manggung di sana. Setiap malam minggu biasanya selalu ada live show dari band-band baru di Pid Pub dan kebanyakan band-band tersebut mengusung musik rock atau metal.

Band-band yang sering hang out di scene Pid Pub ini antara lain Roxx (Metallica & Anthrax), Sucker Head (Kreator & Sepultura), Commotion Of Resources (Exodus), Painfull Death, Rotor (Kreator), Razzle (GN�R), Parau (DRI & MOD), Jenazah, Mortus hingga Alien Scream (Obituary). Beberapa band diatas pada perjalanan berikutnya banyak yang membelah diri menjadi band-band baru. Commotion Of Resources adalah cikal bakal band gothic metal Getah, sedangkan Parau adalah embrio band death metal lawas Alien Scream. Selain itu Oddie, vokalis Painfull Death selanjutnya membentuk grup industrial Sic Mynded di Amerika Serikat bersama Rudi Soedjarwo (sutradara Ada Apa Dengan Cinta?). Rotor sendiri dibentuk pada tahun 1992 setelah cabutnya gitaris Sucker Head, Irvan Sembiring yang merasa konsep musik Sucker Head saat itu masih kurang ekstrem baginya.

Semangat yang dibawa para pendahulu ini memang masih berkutat pola tradisi `sekolah lama�, bangga menjadi band cover version! Di antara mereka semua, hanya Roxx yang beruntung bisa rekaman untuk single pertama mereka, �Rock Bergema�. Ini terjadi karena mereka adalah salah satu finalis Festival Rock Se-Indonesia ke-V. Mendapat kontrak rekaman dari label adalah obsesi yang terlalu muluk saat itu. Jangankan rekaman, demo rekaman bisa diputar di radio saja mereka sudah bahagia. Saat itu stasiun radio yang rutin mengudarakan musik- musik rock/metal adalah Radio Bahama, Radio Metro Jaya dan Radio SK. Dari beberapa radio tersebut mungkin yang paling legendaris adalah Radio Mustang. Mereka punya program bernama Rock N� Rhythm yang mengudara setiap Rabu malam dari pukul 19.00 � 21.00 WIB. Stasiun radio ini bahkan sempat disatroni langsung oleh dedengkot thrash metal Brasil, Sepultura, kala mereka datang ke Jakarta bulan Juni 1992. Selain medium radio, media massa yang kerap mengulas berita- berita rock/metal pada waktu itu hanya Majalah HAI, Tabloid Citra Musik dan Majalah Vista.

Selain hang out di Pid Pub tiap akhir pekan, anak-anak metal ini sehari-harinya nongkrong di pelataran Apotik Retna yang terletak di daerah Cilandak, Jakarta Selatan. Beberapa selebritis muda yang dulu sempat nongkrong bareng (groupies?) anak-anak metal ini antara lain Ayu Azhari, Cornelia Agatha, Sophia Latjuba, Karina Suwandi hingga Krisdayanti. Aktris Ayu Azhari sendiri bahkan sempat dipersunting sebagai istri oleh (alm) Jodhie Gondokusumo yang merupakan vokalis Getah dan juga
mantan vokalis Rotor.

Tak seberapa jauh dari Apotik Retna, lokasi lain yang sering dijadikan lokasi rehearsal adalah Studio One Feel yang merupakan studio latihan paling legendaris dan bisa dibilang hampir semua band- band rock/metal lawas ibukota pernah rutin berlatih di sini. Selain Pid Pub, venue alternatif tempat band-band rock underground manggung pada masa itu adalah Black Hole dan restoran Manari Open Air di Museum Satria Mandala (cikal bakal Poster Caf�). Diluar itu, pentas seni MA dan acara musik kampus sering kali pula di �infiltrasi� oleh band-band metal tersebut. Beberapa pensi yang historikal di antaranya adalah Pamsos (SMA 6 Bulungan), PL Fair (SMA Pangudi Luhur), Kresikars (SMA 82), acara musik kampus Universitas
Nasional (Pejaten), Universitas Gunadarma, Universitas Indonesia (Depok), Unika Atmajaya Jakarta, Institut Teknologi Indonesia (Serpong) hingga Universitas Jayabaya (Pulomas).

Berkonsernya dua supergrup metal internasional di Indonesia, Sepultura (1992) dan Metallica (1993) memberi kontribusi cukup besar bagi perkembangan band-band metal sejenis di Indonesia. Tak berapa lama setelah Sepultura sukses �membakar� Jakarta dan Surabaya, band speed metal Roxx merilis album debut self-titled mereka di bawah label Blackboard. Album kaset ini kelak menjadi salah satu album speed metal klasik Indonesia era 90-an. Hal yang sama dialami pula oleh Rotor. Sukses membuka konser fenomenal Metallica selama dua hari berturut-turut di Stadion Lebak Bulus, Rotor lantas merilis album thrash metal major labelnya yang pertama di Indonesia, Behind The 8th Ball (AIRO). Bermodalkan rekomendasi dari manajer tur Metallica dan honor 30 juta rupiah hasil dua kali membuka konser Metallica, para personel Rotor (minus drummer Bakkar Bufthaim) lantas eksodus ke negeri Paman Sam untuk mengadu nasib. Sucker Head sendiri tercatat paling telat dalam merilis album debut dibanding band seangkatan mereka lainnya. Setelah dikontrak major label lokal, Aquarius Musikindo, baru di awal 1995 mereka merilis album `The Head Sucker�. Hingga kini Sucker Head tercatat sudah merilis empat buah album.

Dari sedemikian panjangnya perjalanan rock underground di tanah air, mungkin baru di paruh pertama dekade 90-anlah mulai banyak terbentuk scene-scene underground dalam arti sebenarnya di Indonesia. Di Jakarta sendiri konsolidasi scene metal secara masif berpusat di Blok M sekitar awal 1995. Kala itu sebagian anak-anak metal sering terlihat nongkrong di lantai 6 game center Blok M Plaza dan di sebuah resto waralaba terkenal di sana. Aktifitas mereka selain hang out adalah bertukar informasi tentang band-band lokal daninternasional, barter CD, jual-beli t-shirt metal hingga merencanakan pengorganisiran konser. Sebagian lagi yang lainnya memilih hang out di basement Blok Mall yang kebetulan letaknya berada di bawah tanah.

Pada era ini hype musik metal yang masif digandrungi adalah subgenre yang makin ekstrem yaitu death metal, brutal death metal, grindcore, black metal hingga gothic/doom metal. Beberapa band yang makin mengkilap namanya di era ini adalah Grausig, Trauma, Aaarghhh, Tengkorak, Delirium Tremens, Corporation of Bleeding, Adaptor, Betrayer, Sadistis, Godzilla dan sebagainya. Band grindcore Tengkorak pada tahun 1996 malah tercatat sebagai band yang pertama kali merilis mini album secara independen di Jakarta dengan judul `It�s A Proud To Vomit Him�. Album ini direkam secara profesional di Studio Triple M, Jakarta dengan sound engineer Harry Widodo (sebelumnya pernah menangani album Roxx, Rotor, Koil, Puppen dan PAS).

Tahun 1996 juga sempat mencatat kelahiran fanzine musik underground pertama di Jakarta, Brainwashed zine. Edisi pertama Brainwashed terbit 24 halaman dengan menampilkan cover Grausig dan profil band Trauma, Betrayer serta Delirium Tremens. Di ketik di komputer berbasis system operasi Windows 3.1 dan lay-out cut n� paste tradisional, Brainwashed kemudian diperbanyak 100 eksemplar dengan mesin foto kopi milik saudara penulis sendiri. Di edisi-edisi berikutnya Brainwashed mengulas pula band-band hardcore, punk bahkan ska. Setelah terbit fotokopian hingga empat edisi, di tahun 1997 Brainwashed sempat dicetak ala majalah profesional dengan cover penuh warna. Hingga tahun 1999 Brainwashed hanya kuat terbit hingga tujuh edisi, sebelum akhirnya di tahun 2000 penulis menggagas format e-zine di internet (www.bisik.com). Media-media serupa yang selanjutnya lebih konsisten terbit di Jakarta antara lain Morbid Noise zine, Gerilya zine, Rottrevore zine, Cosmic zine dan
sebagainya.

29 September 1996 menandakan dimulainya sebuah era baru bagi perkembangan rock underground di Jakarta. Tepat pada hari itulah digelar acara musik indie untuk pertama kalinya di Poster Caf�. Acara bernama �Underground Session� ini digelar tiap dua minggu sekali pada malam hari kerja. Caf� legendaris yang dimiliki rocker gaek Ahmad Albar ini banyak melahirkan dan membesarkan scene musik indie baru yang memainkan genre musik berbeda dan lebih variatif. Lahirnya scene Brit/indie pop, ledakan musik ska yang fenomenal era 1997 � 2000 sampai tawuran massal bersejarah antara sebagian kecil massa Jakarta dengan Bandung terjadi juga di tempat ini. Getah, Brain The Machine, Stepforward, Dead Pits, Bloody Gore, Straight Answer, Frontside, RU Sucks, Fudge, Jun Fan Gung Foo, Be Quiet, Bandempo, Kindergarten, RGB, Burning Inside, Sixtols, Looserz, HIV, Planet Bumi, Rumahsakit, Fable, Jepit Rambut, Naif, Toilet Sounds, Agus Sasongko & FSOP adalah sebagian kecil band-band yang `kenyang� manggung di sana.

10 Maret 1999 adalah hari kematian scene Poster Caf� untuk selama- lamanya. Pada hari itu untuk terakhir kalinya diadakan acara musik di sana (Subnormal Revolution) yang berujung kerusuhan besar antara massa punk dengan warga sekitar hingga berdampak hancurnya beberapa mobil dan unjuk giginya aparat kepolisian dalam membubarkan massa. Bubarnya Poster Caf� diluar dugaan malah banyak melahirkan venue- venue alternatif bagi masing-masing scene musik indie. Caf� Kupu- Kupu di Bulungan sering digunakan scene musik ska, Pondok Indah Waterpark, GM 2000 caf� dan Caf� Gueni di Cikini untuk scene Brit/indie pop, Parkit De Javu Club di Menteng untuk gigs punk/hardcore dan juga indie pop. Belakangan BB�s Bar yang super- sempit di Menteng sering disewa untuk acara garage rock-new wave-mellow punk juga rock yang kini sedang hot, seperti The Upstairs, Seringai, The Brandals, C�mon Lennon, Killed By Butterfly, Sajama Cut,
Devotion dan banyak lagi. Di antara semuanya, mungkin yang paling `netral� dan digunakan lintas-scene cuma Nirvana Caf� yangterletak di basement Hotel Maharadja, Jakarta Selatan. Di tempat ini pulalah, 13 Januari 2002 silam, Puppen `menghabisi riwayat� mereka dalam sebuah konser bersejarah yang berjudul, �Puppen : Last Show Ever�, sebuah rentetan show akhir band Bandung ini sebelum membubarkan diri.

Scene Punk/Hardcore/Brit/Indie Pop

Invasi musik grunge/alternative dan dirilisnya album Kiss This dari Sex Pistols pada tahun 1992 ternyata cukup menjadi trigger yang ampuh dalam melahirkan band-band baru yang tidak memainkan musik metal. Misalnya saja band Pestol Aer dari komunitas Young Offender yang diawal kiprahnya sering meng-cover lagu-lagu Sex Pistols lengkap dengan dress-up punk dan haircut mohawknya. Uniknya, pada perjalanan selanjutnya, sekitar tahun 1994, Pestol Aer kemudian mengubah arah musik mereka menjadi band yang mengusung genre british/indie pop ala The Stone Roses. Konon, peristiwa historik ini
kemudian menjadi momen yang cukup signifikan bagi perkembangan scene british/indie pop di Jakarta. Sebelum bubar, di pertengahan 1997 mereka sempat merilis album debut bertitel `�Jang Doeloe�. Generasi awal dari scene brit pop ini antara lain adalah band Rumahsakit, Wondergel, Planet Bumi, Orange, Jellyfish, Jepit Rambut, Room-V, Parklife hingga Death Goes To The Disco.

Pestol Aer memang bukan band punk pertama, ibukota ini di tahun 1989 sempat melahirkan band punk/hardcore pionir Antiseptic yang kerap memainkan nomor-nomor milik Black Flag, The Misfits, DRI sampai Sex Pistols. Lukman (Waiting Room/The Superglad) dan Robin (Sucker Head/Noxa) adalah alumnus band ini juga. Selain sering manggung di Jakarta, Antiseptic juga sempat manggung di rockfest legendaris Bandung, Hullabaloo II pada akhir 1994. Album debut Antiseptic sendiri yang bertitel `Finally� baru rilis delapan tahun kemudian (1997) secara D.I.Y. Ada juga band alternatif seperti Ocean yang memainkan musik ala Jane�s Addiction dan lainnya, sayangnya mereka tidak sempat merilis rekaman.

Selain itu, di awal 1990, Jakarta juga mencetak band punk rock The Idiots yang awalnya sering manggung meng-cover lagu-lagu The Exploited. Nggak jauh berbeda dengan Antiseptic, baru sembilan tahun kemudian The Idiots merilis album debut mereka yang bertitel `Living Comfort In Anarchy� via label indie Movement Records. Komunitas- komunitas punk/hardcore juga menjamur di Jakarta pada era 90-an tersebut. Selain komunitas Young Offender tadi, ada pula komunitas South Sex (SS) di kawasan Radio Dalam, Subnormal di Kelapa Gading, Semi-People di Duren Sawit, Brotherhood di Slipi, Locos di Blok M hingga SID Gank di Rawamangun.

Sementara rilisan klasik dari scene punk/hardcore Jakarta adalah album kompilasi Walk Together, Rock Together (Locos Enterprise) yang rilis awal 1997 dan memuat singel antara lain dari band Youth Against Fascism, Anti Septic, Straight Answer, Dirty Edge dan sebagainya. Album kompilasi punk/hardcore klasik lainnya adalah Still One, Still Proud (Movement Records) yang berisikan singel dari Sexy Pig, The Idiots, Cryptical Death hingga Out Of Control.

Bandung scene

Di Bandung sekitar awal 1994 terdapat studio musik legendaris yang menjadi cikal bakal scene rock underground di sana. Namanya Studio Reverse yang terletak di daerah Sukasenang. Pembentukan studio ini digagas oleh Richard Mutter (saat itu drummer PAS) dan Helvi. Ketika semakin berkembang Reverse lantas melebarkan sayap bisnisnya dengan membuka distro (akronim dari distribution) yang menjual CD, kaset, poster, t-shirt, serta berbagai aksesoris import lainnya. Selain distro, Richard juga sempat membentuk label independen 40.1.24 yang rilisan pertamanya di tahun 1997 adalah kompilasi CD yang bertitel �Masaindahbangetsekalipisan.� Band-band indie yang ikut serta di kompilasi ini antara lain adalah Burger Kill, Puppen, Papi, Rotten To The Core, Full of Hate dan Waiting Room, sebagai satu- satunya band asal Jakarta.

Band-band yang sempat dibesarkan oleh komunitas Reverse ini antara lain PAS dan Puppen. PAS sendiri di tahun 1993 menorehkan sejarah sebagai band Indonesia yang pertama kali merilis album secara independen. Mini album mereka yang bertitel �Four Through The S.A.P� ludes terjual 5000 kaset dalam waktu yang cukup singkat. Mastermind yang melahirkan ide merilis album PAS secara independen tersebut adalah (alm) Samuel Marudut. Ia adalah Music Director Radio GMR, sebuah stasiun radio rock pertama di Indonesia yang kerap memutar demo-demo rekaman band-band rock amatir asal Bandung, Jakarta dan sekitarnya. Tragisnya, di awal 1995 Marudut ditemukan tewas tak bernyawa di kediaman Krisna Sucker Head di Jakarta. Yang mengejutkan, kematiannya ini, menurut Krisna, diiringi lagu The End dari album Best of The Doors yang diputarnya pada tape di kamar Krisna. Sementara itu Puppen yang dibentuk pada tahun 1992 adalah salah satu pionir hardcore lokal yang hingga akhir hayatnya di tahun 2002 sempat merilis tiga album yaitu, Not A Pup E.P. (1995), MK II (1998) dan Puppen s/t (2000). Kemudian menyusul Pure Saturday dengan albumnya yang self-titled. Album ini kemudian dibantu promosinya oleh Majalah Hai. Kubik juga mengalami hal yang sama, dengan cara bonus kaset 3 lagu sebelum rilis albumnya.

Agak ke timur, masih di Bandung juga, kita akan menemukan sebuah komunitas yang menjadi episentrum underground metal di sana, komunitas Ujung Berung. Dulunya di daerah ini sempat berdiri Studio Palapa yang banyak berjasa membesarkan band-band underground cadas macam Jasad, Forgotten, Sacrilegious, Sonic Torment, Morbus Corpse, Tympanic Membrane, Infamy, Burger Kill dan sebagainya. Di sinilah kemudian pada awal 1995 terbit fanzine musik pertama di Indonesia yang bernama Revograms Zine. Editornya Dinan, adalah vokalis band Sonic Torment yang memiliki single unik berjudul �Golok Berbicara�. Revograms Zine tercatat sempat tiga kali terbit dan kesemua materi isinya membahas band-band metal/hardcore lokal maupun internasional.

Kemudian taklama kemudian fanzine indie seperti Swirl, Tigabelas, Membakar Batas dan yang lainnya ikut meramaikan media indie. Ripple dan Trolley muncul sebagai majalah yang membahas kecenderungan subkultur Bandung dan jug lifestylenya. Trolley bangkrut tahun 2002, sementara Ripple berubah dari pocket magazine ke format majalah standar. Sementara fanzine yang umumnya fotokopian hingga kini masih terus eksis. Serunya di Bandung tak hanya musik ekstrim yang maju tapi juga scene indie popnya. Sejak Pure Saturday muncul, berbagai band indie pop atau alternatif, seperti Cherry Bombshell, Sieve, Nasi Putih hingga yang terkini seperti The Milo, Mocca, Homogenic. Begitu pula scene ska yang sebenarnya sudah ada jauh sebelum trend ska besar. Band seperti Noin Bullet dan Agent Skins sudah lama mengusung genre musik ini.

Siapapun yang pernah menyaksikan konser rock underground di Bandung pasti takkan melupakan GOR Saparua yang terkenal hingga ke berbagai pelosok tanah air. Bagi band-band indie, venue ini laksana gedung keramat yang penuh daya magis. Band luar Bandung manapun kalau belum di `baptis� di sini belum afdhal rasanya. Artefak subkultur bawah tanah Bandung paling legendaris ini adalah saksi bisu digelarnya beberapa rock show fenomenal seperti Hullabaloo, Bandung Berisik hingga Bandung Underground. Jumlah penonton setiap acara-acara di atas tergolong spektakuler, antara 5000 � 7000 penonton! Tiket masuknya saja sampai diperjualbelikan dengan harga fantastis segala oleh para calo. Mungkin ini merupakan rekor tersendiri yang belum terpecahkan hingga saat ini di Indonesia untuk ukuran rock show underground.

Sempat dijuluki sebagai barometer rock underground di Indonesia, Bandung memang merupakan kota yang menawarkan sejuta gagasan-gagasan cerdas bagi kemajuan scene nasional. Booming distro yang melanda seluruh Indonesia saat ini juga dipelopori oleh kota ini. Keberhasilan menjual album indie hingga puluhan ribu keping yang dialami band Mocca juga berawal dari kota ini. Bahkan Burger Kill, band hardcore Indonesia yang pertama kali teken kontrak dengan major label, Sony Music Indonesia, juga dibesarkan di kota ini. Belum lagi majalah Trolley (RIP) dan Ripple yang seakan menjadi reinkarnasi Aktuil di jaman sekarang, tetap loyal memberikan porsi terbesar liputannya bagi band-band indie lokal keren macam Koil, Kubik, Balcony, The Bahamas, Blind To See, Rocket Rockers, The Milo, Teenage Death Star, Komunal hingga The S.I.G.I.T. Coba cek webzine Bandung, Death Rock Star (www.deathrockstar.tk) untuk membuktikannya. Asli, kota yang satu ini memang nggak ada matinya!

Scene Jogjakarta

Kota pelajar adalah julukan formalnya, tapi siapa sangka kalau kota ini ternyata juga menjadi salah satu scene rock underground terkuat di Indonesia? Well, mari kita telusuri sedikit sejarahnya. Komunitas metal underground Jogjakarta salah satunya adalah Jogja Corpsegrinder. Komunitas ini sempat menerbitkan fanzine metal Human Waste, majalah Megaton dan menggelar acara metal legendaris di sana, Jogja Brebeg. Hingga kini acara tersebut sudah terselenggara sepuluh kali! Band-band metal underground lawas dari kota ini antara lain Death Vomit, Mortal Scream, Impurity, Brutal Corpse, Mystis, Ruction.

Untuk scene punk/hardcore/industrial-nya yang bangkit sekitar awal 1997 tersebutlah nama Sabotage, Something Wrong, Noise For Violence, Black Boots, DOM 65, Teknoshit hingga yang paling terkini, Endank Soekamti. Sedangkan untuk scene indie rock/pop, beberapa nama yang patut di highlight adalah Seek Six Sick, Bangkutaman, Strawberry�s Pop sampai The Monophones. Selain itu, band ska paling keren yang pernah terlahir di Indonesia, Shaggy Dog, juga berasal dari kota ini. Shaggy Dog yang kini dikontrak EMI belakangan malah sedang asyik menggelar tur konser keliling Eropa selama 3 bulan! Kota gudeg ini tercatat juga pernah menggelar Parkinsound, sebuah festival musik elektronik yang pertama di Indonesia. Parkinsound #3 yang diselenggarakan tanggal 6 Juli 2001 silam di antaranya menampilkan Garden Of The Blind, Mock Me Not, Teknoshit, Fucktory, Melancholic Bitch hingga Mesin Jahat.

Scene Surabaya

Scene underground rock di Surabaya bermula dengan semakin tumbuh-berkembangnya band-band independen beraliran death metal/grindcore sekitar pertengahan tahun 1995. Sejarah terbentuknya berawal dari event Surabaya Expo (semacam Jakarta Fair di DKI � Red) dimana band- band underground metal seperti, Slowdeath, Torture, Dry, Venduzor, Bushido manggung di sebuah acara musik di event tersebut.

Setelah event itu masing-masing band tersebut kemudian sepakat untuk mendirikan sebuah organisasi yang bernama Independen. Base camp dari organisasi yang tujuan dibentuknya sebagai wadah pemersatu serta sarana sosialisasi informasi antar musisi/band underground metal ini waktu itu dipusatkan di daerah Ngagel Mulyo atau tepatnya di studio milik band Retri Beauty (band death metal dengan semua personelnya cewek, kini RIP � Red). Anggota dari organisasi yang merupakan cikal bakal terbentuknya scene underground metal di Surabaya ini memang sengaja dibatasi hanya sekitar 7-10 band saja.

Rencana pertama Independen waktu itu adalah menggelar konser underground rock di Taman Remaja, namun rencana ini ternyata gagal karena kesibukan melakukan konsolidasi di dalam scene. Setelah semakin jelas dan mulai berkembangnya scene underground metal di Surabaya pada akhir bulan Desember 1997 organisasi Independen resmi dibubarkan. Upaya ini dilakukan demi memperluas jaringan agar semakin tidak tersekat-sekat atau menjadi terkotak-kotak komunitasnya.

Pada masa-masa terakhir sebelum bubarnya organisasi Independen, divisi record label mereka tercatat sempat merilis beberapa buah album milik band-band death metal/grindcore Surabaya. Misalnya debut album milik Slowdeath yang bertitel �From Mindless Enthusiasm to Sordid Self-Destruction� (September 96), debut album Dry berjudul �Under The Veil of Religion� (97), Brutal Torture �Carnal Abuse�, Wafat �Cemetery of Celerage� hingga debut album milik Fear Inside
yang bertitel �Mindestruction�. Tahun-tahun berikutnya barulah underground metal di Surabaya dibanjiri oleh rilisan-rilisan album milik Growl, Thandus, Holy Terror, Kendath hingga Pejah.

Sebagai ganti Independen kemudian dibentuklah Surabaya Underground Society (S.U.S) tepat di malam tahun baru 1997 di kampus Universitas 45, saat diselenggarakannya event AMUK I. Saat itu di Surabaya juga telah banyak bermunculan band-band baru dengan aliran musik black metal. Salah satu band death metal lama yaitu, Dry kemudian berpindah konsep musik seiring dengan derasnya pengaruh musik black metal di Surabaya kala itu.

Hanya bertahan kurang lebih beberapa bulan saja, S.U.S di tahun yang sama dilanda perpecahan di dalamnya. Band-band yang beraliran black metal kemudian berpisah untuk membentuk sebuah wadah baru bernama ARMY OF DARKNESS yang memiliki basis lokasi di daerah Karang Rejo. Berbeda dengan black metal, band-band death metal selanjutnya memutuskan tidak ikut membentuk organisasi baru. Selanjutnya di bulan September 1997 digelar event AMUK II di IKIP Surabaya. Event ini kemudian mencatat sejarah sendiri sebagai event paling sukses di Surabaya kala itu. 25 band death metal dan black metal tampil sejak pagi hingga sore hari dan ditonton oleh kurang lebih 800 � 1000 orang. Arwah, band black metal asal Bekasi juga turut tampil di even tersebut sebagai band undangan.

Scene ekstrem metal di Surabaya pada masa itu lebih banyak didominasi oleh band-band black metal dibandingkan band death metal/grindcore. Mereka juga lebih intens dalam menggelar event-event musik black metal karena banyaknya jumlah band black metal yang muncul. Tercatat kemudian event black metal yang sukses digelar di Surabaya seperti ARMY OF DARKNESS I dan II.

Tepat tanggal 1 Juni 1997 dibentuklah komunitas underground INFERNO 178 yang markasnya terletak di daerah Dharma Husada (Jl. Prof. DR. Moestopo,Red). Di tempat yang agak mirip dengan rumah-toko (Ruko) ini tercatat ada beberapa divisi usaha yaitu, distro, studio musik, indie label, fanzine, warnet dan event organizer untuk acara-acara underground di Surabaya. Event-event yang pernah di gelar oleh INFERNO 178 antara lain adalah, STOP THE MADNESS, TEGANGAN TINGGI I & II hingga BLUEKHUTUQ LIVE.

Band-band underground rock yang kini bernaung di bawah bendera INFERNO 178 antara lain, Slowdeath, The Sinners, Severe Carnage, System Sucks, Freecell, Bluekuthuq dan sebagainya. Fanzine metal asal komunitas INFERNO 178, Surabaya bernama POST MANGLED pertama kali terbit kala itu di event TEGANGAN TINGGI I di kampus Unair dengan tampilnya band-band punk rock dan metal. Acara ini tergolong kurang sukses karena pada waktu yang bersamaan juga digelar sebuah event black metal. Sayangnya, hal ini juga diikuti dengan mandegnya proses penggarapan POST MANGLED Zine yang tidak kunjung mengeluarkan edisinya yang terbaru hingga kini.

Maka, untuk mengantisipasi terjadinya stagnansi atau kesenjangan informasi di dalam scene, lahirlah kemudian GARIS KERAS Newsletter yang terbit pertama kali bulan Februari 1999. Newsletter dengan format fotokopian yang memiliki jumlah 4 halaman itu banyak mengulas berbagai aktivitas musik underground metal, punk hingga HC tak hanya di Surabaya saja tetapi lebih luas lagi. Respon positif pun menurut mereka lebih banyak datang justeru dari luar kota Surabaya itu sendiri. Entah mengapa, menurut mereka publik underground rock di Surabaya kurang apresiatif dan minim dukungannya terhadap publikasi independen macam fanzine atau newsletter tersebut. Hingga akhir hayatnya GARIS KERAS Newsletter telah menerbitkan edisinya hingga ke- 12.

Divisi indie label dari INFERNO 178 paling tidak hingga sekitar 10 rilisan album masih tetap menggunakan nama Independen sebagai nama label mereka. Baru memasuki tahun 2000 yang lalu label INFERNO 178 Productions resmi memproduksi album band punk tertua di Surabaya, The Sinners yang berjudul �Ajang Kebencian�. Selanjutnya label INFERNO 178 ini akan lebih berkonsentrasi untuk merilis produk- produk berkategori non-metal. Sedangkan untuk label khusus death metal/brutal death/grindcore dibentuklah kemudian Bloody Pigs Records oleh Samir (kini gitaris TENGKORAK) dengan album kedua Slowdeath yang bertitel �Propaganda� sebagai proyek pertamanya yang dibarengi pula dengan menggelar konser promo tunggal Slowdeath di Caf� Flower sekitar bulan September 2000 lalu yang dihadiri oleh 150- an penonton. Album ini sempat mencatat sold out walau masih dalam jumlah terbatas saja. Ludes 200 keping tanpa sisa.


Scene Malang

Kota berhawa dingin yang ditempuh sekitar tiga jam perjalanan dari Surabaya ini ternyata memiliki scene rock underground yang �panas� sejak awal dekade 90-an. Tersebutlah nama Total Suffer Community(T.S.C) yang menjadi motor penggerak bagi kebangkitan komunitas rock underground di Malang sejak awal 1995. Anggota komunitas ini terdiri dari berbagai macam musisi lintas-scene, namun dominasinya tetap
saja anak-anak metal. Konser rock underground yang pertama kali digelar di kota Malang diorganisir pula oleh komunitas ini. Acara bertajuk Parade Musik Underground tersebut digelar di Gedung Sasana Asih YPAC pada tanggal 28 Juli 1996 dengan menampilkan band-band lokal Malang seperti Bangkai (grindcore), Ritual Orchestra (black metal),Sekarat (death metal), Knuckle Head (punk/hc), Grindpeace (industrial
death metal), No Man�s Land (punk), The Babies (punk) dan juga band-band asal Surabaya, Slowdeath (grindcore) serta The Sinners (punk).

Beberapa band Malang lainnya yang patut di beri kredit antara lain Keramat, Perish, Genital Giblets, Santhet dan tentunya Rotten Corpse. Band yang terakhir disebut malah menjadi pelopor style brutal death metal di Indonesia. Album debut mereka yang
bertitel �Maggot Sickness� saat itu menggemparkan scene metal di Jakarta, Bandung, Jogjakarta dan Bali karena komposisinya yang solid dan kualitas rekamannya yang top notch. Belakangan band ini pecah menjadi dua dan salah satu gitaris sekaligus pendirinya, Adyth, hijrah ke Bandung dan membentuk Disinfected. Di kota inilah lahir untuk kedua kalinya fanzine musik di Indonesia. Namanya Mindblast zine yang diterbitkan oleh dua orang scenester, Afril dan Samack pada akhir 1995. Afril sendiri merupakan eks-vokalis band Grindpeace yang kini eksis di band crust-grind gawat, Extreme Decay. Sementara indie label pionir yang hingga kini masih bertahan serta tetap produktif merilis album di Malang adalah Confused Records

Scene Bali

Berbicara scene underground di Bali kembali kita akan menemukan komunitas metal sebagai pelopornya. Penggerak awalnya adalah komunitas 1921 Bali Corpsegrinder di Denpasar. Ikut eksis di dalamnya antara lain, Dede Suhita, Putra Pande, Age Grindcorner dan Sabdo Moelyo. Dede adalah editor majalah metal Megaton yang terbit di Jogjakarta, Putra Pande adalah salah satu pionir webzine metal Indonesia
Corpsegrinder (kini Anorexia Orgasm) sejak 1998, Age adalah pengusaha distro yang pertama di Bali dan Moel adalah gitaris/vokalis band death metal etnik, Eternal Madness yang aktif menggelar konser underground di sana. Nama 1921 sebenarnya diambil dari durasi siaran program musik metal mingguan di Radio Cassanova, Bali yang berlangsung dari pukul 19.00 hingga 21.00 WITA.

Awal 1996 komunitas ini pecah dan masing-masing individunya jalan sendiri-sendiri. Moel bersama EM Enterprise pada tanggal 20 Oktober 1996 menggelar konser underground besar pertama di Bali bernama Total Uyut di GOR Ngurah Rai, Denpasar. Band-band Bali yang tampil diantaranya Eternal Madness, Superman Is Dead, Pokoke, Lithium, Triple Punk, Phobia, Asmodius hingga Death Chorus. Sementara band- band luar Balinya adalah Grausig, Betrayer (Jakarta), Jasad, Dajjal, Sacrilegious, Total Riot (Bandung) dan Death Vomit (Jogjakarta). Konser ini sukses menyedot sekitar 2000 orang penonton dan hingga sekarang menjadi festival rock underground tahunan di sana. Salah satu alumni Total Uyut yang sekarang sukses besar ke seantero nusantara adalah band punk asal Kuta, Superman Is Dead. Mereka malah menjadi band punk pertama di Indonesia yang dikontrak 6 album oleh Sony Music Indonesia. Band-band indie Bali masa kini yang stand out di antaranya adalah Navicula, Postmen, The Brews, Telephone, Blod Shot Eyes
dan tentu saja Eternal Madness yang tengah bersiap merilis album ke tiga mereka dalam waktu dekat.

Memasuki era 2000-an scene indie Bali semakin menggeliat. Kesuksesan S.I.D memberi inspirasi bagi band-band Bali lainnya untuk berusaha lebih keras lagi, toh S.I.D secara konkret sudah membuktikan kalau band `putera daerah� pun sanggup menaklukan kejamnya industri musik ibukota. Untuk mendukung band-band Bali, drummer S.I.D, Jerinx dan beberapa kawannya kemudian membuka The Maximmum Rock N� Roll Monarchy (The Max), sebuah pub musik yang berada di jalan Poppies, Kuta. Seringkali diadakan acara rock reguler di tempat ini.

Indie Indonesia Era 2000-an

Bagaimana pergerakan scene musik independen Indonesia era 2000-an? Kehadiran teknologi internet dan e-mail jelas memberikan kontribusi besar bagi perkembangan scene ini. Akses informasi dan komunikasi yang terbuka lebar membuat jaringan (networking) antar komunitas ini semakin luas di Indonesia. Band-band dan komunitas-komunitas baru banyak bermunculan dengan menawarkan style musik yang lebih beragam. Trend indie label berlomba-lomba merilis album band-band lokal juga menggembirakan, minimal ini adalah upaya pendokumentasian sejarah yang berguna puluhan tahun ke depan.

Yang menarik sekarang adalah dominasi penggunaan idiom `indie� dan bukan underground untuk mendefinisikan sebuah scene musik non- mainstream lokal. Sempat terjadi polemik dan perdebatan klasikmengenai istilah `indie atau underground� ini di tanah air. Sebagian orang memandang istilah `underground� semakin bias karena kenyataannya kian hari semakin banyak band-band underground yang `sell-out�, entah itu dikontrak major label, mengubah style musik demi kepentingan bisnis atau laris manis menjual album hingga puluhan ribu keping. Sementara sebagian lagi lebih senang menggunakan idiom indie karena lebih `elastis� dan misalnya, lebih friendly bagi band-band yang memang tidak memainkan style musik ekstrem. Walaupun terkesan lebih kompromis, istilah indie ini belakangan juga semakin sering digunakan oleh media massa nasional, jauh meninggalkan istilah ortodoks `underground� itu tadi.

Ditengah serunya perdebatan indie/underground, major label atau indie label, ratusan band baru terlahir, puluhan indie label ramai- ramai merilis album, ribuan distro/clothing shop dibuka di seluruh Indonesia. Infrastruktur scene musik non-mainstream ini pun kian established dari hari ke hari. Mereka seakan tidak peduli lagi dengan polarisasi indie-major label yang makin tidak substansial. Bermain musik sebebas mungkin sembari bersenang-senang lebih menjadi `panglima� sekarang ini.
 

SIKORSKY BLOG Copyright © 2011-2014 | Powered by Blogger